Thursday, 10 April 2014

Turbin Uap Asli Indonesia, Sebuah Putaran Energi Luar Biasa

Sebuah harapan muncul, ketika PT Taka Turbotechnology Indonesia menargetkan dalam 5 tahun ke depan bisa membuat 20 unit turbin uap dengan kapasitas sampai 35 MW dalam 1 tahun, tak main-main dengan tingkat komponen dalam negeri sebesar 50%. Sedangkan saat ini, PT Taka Turbonelogy baru bisa memproduksi 1 unit turbin uap berkapasitas 15 MW dengan tingkat komponen dalam negeri sebesar 30%, karena bahan baku utama yaitu baja masih diimpor.

Perusahaan produsen turbin PT Taka Turbotechnology Indonesia telah mampu menghasilkan produk turbin uap (steam turbine) pertama di Indonesia. Satu unit steam turbine diproduksi untuk memenuhi pesanan PT Zug Industry Indonesia. Turbin uap pesanan PT Zug Industry Indonesia tersebut berkapasitas 4 MW yang akan dipasang di proyek PT Sawit Putra Riau, dan diselesaikan dalam waktu kurang lebih 1 tahun.

"Kami kerjakan 18 hari lebih awal dari waktu yang dijanjikan yaitu 1 tahun," kata Chairman Taka Group Denny Andri saat ditemui di sela acara Peluncuran Turb in Uap Pertama PT Taka Turbotechnology Group di PT Taka, Jalan Soekarno Hatta, Bandung.

DI harapkan ke depannya ada industri baja yang memenuhi bahan baku turbin uap. Kalau ada, TKDN bisa 100%. Dalam memproduksi turbin uap, PT Taka Turbotechnology bekerja sama dengan perusahaan China yaitu Xi'an Shaan Gu Steam Turbine. Kedua perusahaan tersebut melakukan joint venture atau kerjasama dengan nilai investasi sebesar US$ 1 juta selama 5 tahun dengan komposisi 30% untuk Xi'ann Shaan Gu dan 70% dari Taka Indonesia. Investasi ini difokuskan pada penambahan permesinan seperti high speed balancing, pengembangan SDM, transfer technology dan research and development, dan lainnya.

Sampai hari ini kami membuar 1 steam turbin 4 MW dengan tkdn 30%. Tahun 2014-2017 kami masuk size yang lebih besar hingga 25 mw tkdn 40%. 2018. Tkdn lebih dari 50% dan ukuran lebih dari 35 MW.  Selain Indonesia, ke depannya PT Taka Turbotechnology pun akan membidik pasar internasional. Turbin uap bisa dipakai untuk proyek perkebunan, pertanian, pembangkit listrik, dan kebutuhan industri lainnya.

Yuk gabung dengan gerakan cinta Indonesia dengan follow @minesiastore

Monday, 7 April 2014

Membangun Monorel, Jokowi Kalah Dari Dahlan Iskan

Rencana Monorel Jakarta

Ketika Jokowi terpilih, banyak asa yang muncul, lewat jargon "Jakarta Baru"  banyak pihak-pihak yang menanti aksi apa yang akan dilakukan Jokowi-Ahok untuk membenahi Jakarta. Dua hal yang selama ini menanti untuk diselesaikan yaitu kemacetan dan banjir menanti tangan dingin Jokowi. Tapi 1,5 tahun berlalu Jokowi belum secara leluasa memamerkan kerja kerasnya.

Untuk kemacetan Jokowi langsung pasang aksi untuk meneruskan berbagai moda transportasi yang mangkrak dibangun pada masa gubenur sebelumnya. Monorel dan MRT langsung ground breaking. MRT mungkin sedikit beres dengan pinjaman dari Jepang yang mencapai 15 T. Tapi Monorel yang dimenangi lewat pihak swasta dengan berbaju PT. Jakarta Monorel yang memang memegang perjanjian kerja sama dengan Pemrov DKI. PT Jakarta Monorel lebih berorientasi pada pola pengembangan dari Tiongkok dimana keseluruhan komponen pembangunna termasuk monorelnya adalah made in Tiongkok.

Monorel Jakarta Mangkrak 

BUMN Adhi Karya sebelumnya sudah mengajukan permintaan untuk membangun Monorel ketika Jokowi terpilih sebagai gubernur. Seperti penebusan dosa yang dilakukan PT Adhi Karya karena sebelumnya ikut terseret dalam sengkarutnya proyek Hambalang, dimana kasus Hambalang ikut menyeret dua petinggi PT. Adhi Karya. BUMN Adhi karya bahkan menjanjikan kepada Jokowi bahwa monorel yang dikembangkannya adalah buatan Indonesia yang 100 persen dipasok oleh keseluruhan BUMN yang terkait seperti , PT. LEN, PT INKA, PT TELKOM dll untuk membuat monorel Indonesia. Namun Jokowi lebih suka Jakarta menjadi etaalase made in Tiongkok. PT Jakarta Monorel tetap melaju dengan konsep buatan Tiongkoknya. Adhi Karya kalah.

Akhirnya prahara menimpa PT Jakarta Monorel, kegusaran mulai melanda, berdasarkan studi kelayakan tercatat monorel diberbagai negara banyak yang mengalami kerugian, belum lagi dari sisi keuangan yang sepertinya tidak secara menyakinkan untuk diperlihatkan PT Jakarta Monorel. Akhirnya ground breaking dari Oktober 2013 sampai April proyek monerel Jakarta kembali mangkrak. Belum lagi beberapa bus Trans Jakarta yang dibeli dari tiongkok yang bermasalah tentu menambah kegetiran sendiri dalam menggunakan monorel dari Tingkok sana.

 Move On BUMN Adhi Karya 

Apa yang terjadi dengan BUMN PT Adhi Karya, menangisi kegagalan? tentu tidak, lewat kepimpinan Dahlan Iskan PT Adhi Karya berhasil move on untuk tetap membangun monorel, konsep agak diperlebar dengan menjangkau langsung warga urban dan komuter yang berada di kota Bekasi. Ya, BUMN PT Adhi Karya membangun monorel dari Cibubur ke Bekasi Timur dan akhirnya ke Cawang. Konsep jemput bola ini dinilai sebuah langkah cerdas oleh pengamat transportasi. Membangun moda transportasi untuk monorel lebih bagus dari pinggiran ibukota dimana kepadatan penduduk yang tinggi. Dan akhirnya 2015 PT Adhi Karya akan melakukan ground breaking.

Langkah ground breaking yang mempunyai jeda 1 tahun adalah langkah yang baik mengingat dalam waktu 1 tahun segala kebutuhan akan dipersiapkan dengan baik berbeda dengan monorel Jakarta yang terburu-buru mengejar waktu untuk membuat Monorel yang akhirnya akan mangkrak lagi, selamat pak Dahlan anda sudah berhasil membuat BUMN PT Adhi Karya untuk melaju kembali.

Yuk dukung produk dalam negeri dengan follow @minesiastore

Friday, 4 April 2014

Kemiri Sunan, Tanaman Asli Indonesia Yang Menghijaukan Tambang


Setelah habis dikeruk, siapa bilang lahan bekas tambang tidak bisa lagi menghasilkan rupiah. Tanaman kemiri sunan, akan mengubah lahan mati itu menjadi ladang investasi yang menjanjikan. Hasil penelitian Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian membuktikan, tanaman kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) dapat tumbuh subur dan berkembang cepat di lahan bekas galian tambang. Uji coba penanaman di lahan bekas tambang timah di Pulau Bangka, menunjukkan tingkat vegetatif atau kemampuan tumbuh kemiri sunan sangat bagus, tidak berbeda dengan penanaman di lahan lainnya.

“Dari hasil uji coba itu, kita berani menyodorkan kemiri sunan sebagai solusi untuk menghijaukan kembali lahan-lahan bekas tambang yang terbengkalai, sekaligus menjadi sumber pasokan diversifikasi bahan baku penghasil bahan bakar nabati yang ramah lingkungan,” ujar Kepala Badan Litbang Pertanian Dr Haryono kepada Majalah Sains Indonesia di sela kunjungan lapangan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (Balittri) Sukabumi, Jawa Barat, belum lama ini.

Haryono menjelaskan, penanaman kemiri sunan di Bangka dilakukan secara bertahap, pada tahun 2011 di lahan seluas 10 ha dan pada pertengahan 2013 di lahan seluas 5 ha. Di setiap ha lahan dapat ditanam 100 - 150 pohon. Tanaman kemiri sunan yang dikembangkan adalah hasil teknologi pemuliaan oleh peneliti-peneliti Balitbang Pertanian, umur 4 tahun sudah bisa berbuah.

“Jadi, tidak perlu menunggu sampai lima atau tujuh tahun, seperti perkiraan sebelumnya. Masa produktivitas kemiri sunan juga panjang, sampai 50 tahun. Bahkan, peneliti kami memperkirakan bisa sampai 100 tahun. Tanaman ini berbuah tidak mengenal musim. Ini sungguh investasi yang menjanjikan, karena kita cukup menanam satu kali dan hasilnya bisa dipanen sepanjang masa,” kata Haryono.

Keunggulan lain kemiri sunan berdasarkan penelitian Balitbang Pertanian, sejak awal berbuah hingga umur 8 tahun produktivitasnya bisa mencapai 18 ton per ha per tahun. Hasil panen biji ini setara dengan 6- 8 ton minyak per ha per tahun dengan rata-rata rendemen minyak kasar 42 persen dan rendemen biodiesel sekitar 88 persen.

Yuk gabung dengan gerakan cinta Indonesia dengan follow twitter kami : @minesiastore

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...