Thursday 31 October 2013

Usaha Cuci Mobil Dengan Robot Made In Indonesia

Robot Pencuci Mobil (gambar by Antara.com)


Setiap peluang harus bisa dimanfaatkan, tak peduli bagaimana rintangan yang menghadang, semua harus diterima dan menjadi tantangan. Hal ini dialami oleh Moeljadi,  Founder dan sekaligus Owner PT Sato Sara Semesta. SATO adalah merk dagang robot pencuci mobil dan motor yang sepenuhnya diciptakan putra Indonesia lewat PT Sato Sara Semesta yang berada di Cipondoh, Tangerang. Penggagas ide ini adalah Moeljadi, Moeljadi menceritakan, usahanya ini berangkat dari sebuah bengkel bubut di kawasan Jakarta Barat.

"Awalnya dari bengkel bubut pada tahun 1996 dengan luas 300 meter persegi. Idenya saya melihat di lapangan, alat yang dibutuhkan seperti apa, saya juga lihat-lihat di luar negeri dan browsing. Dari situ saya simpulkan alat ini digunakan cocok di Indonesia," ungkap Moeljadi belum lama ini.

Moeljadi menambahkan, sebelum mulai memproduksi SATO Robotic Car Wash dan Motor Wash, dirinya pada 1997 baru memulai produksi alat cuci mobil yang masih menggunakan sistem hydrolic. "Tahun 1997 saya produksi, tapi masih sistem hydrolic. Dan baru pada tahun 2000 baru lah saya produksi SATO Robotic generasi ke satu hingga saat ini sudah generasi ke tiga. Generasi pertama hanya kerangka, enggak ada unsur entertainnya, lalu pengembangan sampai generasi kedua, lalu semakin banyaknya outlet kita bikin generasi ketiga yang lebih entertain. Pengembangannya ini mengikuti tren dan kemudahan untuk semua pihak," tambahnya.

Moeljadi yang lulusan SMK Teknik Mesin ini mengakui, nama SATO diambil dari anaknya, yakni anak pertama bernama Rosa dan anak kedua Toto. Dan pembuatan teknologi ini bertemakan Go Green.

Kendati demikian, dirinya tidak bisa merinci modal awal usahanya, namun menurut dia modal usahanya sekitar 70 persen dari nilai jual produk yang dihasilkan. Dan dalam proses dari awal hingga sekarang, Moeljadi mengaku tidak mempunyai kendala yang berarti.

"Untuk kendala saya kira enggak ada yaa. Karena saya menggeluti usaha ini udah basic saya sektor manufaktur, dan lulusan teknik mesin," kata Moeljadi.

Dengan konsep yang Go Green, hingga saat ini, dirinya sudah memiliki tujuh outlet SATO Robotic Car and Motorcycle Wash yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta. "Ada tujuh. Enam di Jabodetabek, satu di Cipondoh, daerah Gondrong Tangerang, Otista, Gandaria, Taman Royale, Pluit, dan satu di daerah Yogyakarta,” jelas dia.

“Dan saya juga telah memperkerjakan pekerja ratusan pekerja. Terdiri dari pegawai di outlet kurang lebih 70 orang, di industri pabriknya sekitar 40 dan mempercayai anak-anak SMK untuk magang di pabriknya sebanyak 30 orang," papar Moeljadi.

"Dan sistem penggajian karyawan perbulannya mendapatkan gaji pokok. Dan untuk yang di outlet bila berhasil melampaui target yang ditentukan dalam satu bulan akan mendapatkan gaji dua kali lipat," tambahnya.

Untuk omzet saat ini, menurut Moeljadi dirinya mendapatkan kurang lebih Rp1 juta per hari per outlet. Itupun dari Robotic Motor Wash, dengan pera harinya mendapatkan kurang lebih 100 motor yang mencuci. "Asumsinya begini. Sebenarnya untuk harga cuci motor beda-beda masing-masing daerah. Di Jakarta Rp12 ribu untuk motor kecil, motor sedang Rp17 ribu, dan Rp32 ribu untuk motor besar. Kalau di Yogya Rp10 ribu. Nah kalau dipukul rata semua 100 motor dalam satu hari dikali Rp10 ribu bisa mendapatkan pendapatan Rp1 juta per hari per outlet. Sedangkan mobil bervariasi," katanya.

Moeljadi menambahkan, hingga saat ini berbagai instansi dan pebisnis jasa perawatan mobil juga sudah mempercayakan produk-produk SATO untuk merawat aset atau menjalankan bisnisnya, antara lain Auto 200, SPBU Pertamina, Auto Bridal, Car Wash Park, Yellow, PT Kawan Lama Sejahtera, MacsAuto Indonesia, C3 dan PT Mastersnow.

"Syukurlah, selama ini kerjasamanya sangat bagus. Produk kami memang sangat efisein dan praktis dari segi biaya dan waktu. Ini juga sangat membantu pemilik kendaraan yang super sibuk namun pada saat sama juga memperhatikan segi kebersihan dan perawatan mobilnya," ungkap

Sumber

Yuk follow gerakan cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Monday 28 October 2013

Produk Kesehatan Asal RI Laku Hingga Ke Jerman


Ada pepatah "tuntutlah ilmu ke negeri China", sering bertambah kemajuan zaman, China semakin menggurita dan menjadi raksasa disegala bidang termasuk kesehatan, hingga pepatah mungkin akan bertambah dengan pepatah seperti ini,  "Ingin hidup sehat pergilah ke China" . Era keterbukaan telah membuat China mampu menyerap budaya asing secara positif. Hasilnya dalam segala hal perpaduan barat dan "ketimuran" China membuat China menjadi "Gurita" dalam segala hal di planet ini.

Kesehatan juga menjadi andalan China untuk meraup devisa yang luar biasa. Perpaduan obat tradisional China dan ilmu kedokteran China yang menjadi modern benar-benar merubah image dunia kesehatan China, tak percaya, ada Dahlan iskan contohnya yang mampu bertahan dari serangan ganas kanker hati dengan berobat di China.

Tak perlu panas dengan kemajuan China, bangsa Indonesia walaupun dihiasi dengan berita negatif akan korupsi yang merajalela ternyata mampu merebut pangsa pasar kesehatan dunia. Produk-produk karya anak negeri mampu merebut pasar disektor kesehatan dimana selama ini untuk kawasan Asia didominasi China dan India. Dan produk mereka disukai hingga ke negeri Jerman.

Seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) Raharias Sapta menuturkan, hingga saat ini produk-produk aksesori kesehatan Indonesia memang menjadi favorit banyak negara. Beberapa di antaranya Papua Nugini, hingga Jerman. Jenis produk yang dijual pun beragam, mulai dari bed hospital, sarung tangan, hingga baju rumah sakit.

"Pertamakali yang sudah ekspor misalnya tensi meter. Itu banyak sekali ke Jerman. Sedangkan bed, dan baju ke Timur Tengah dan Papua Nugini. Jepang hari ini dan kemarin pun sudah memesan untuk tahun depan,".

Raharias menambahkan, Apaki selama ini membidik kelas menengah pada pasar luar. Hal ini lantaran negara-negara maju asal para buyer tersebut tidak lagi memproduksi alat-alat kesehatan sederhana. "Aksesori kesehatan yang tinggi seperti MRI itu diproduksi oleh negara-negara maju tersebut. Kalau negara-negara berkembang seperti kita yang middle saja. Kami membuat alat yang mereka sudah tidak bikin. Jadi inilah bidikannya," tukas dia.

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Friday 25 October 2013

Mobil Pemadam Kebakaran Produksi RI Tembus 3 Benua

Mobil pemadam kebaran made in Indonesia (gambar by okezone.com)


Produk Indonesia sering kalah kelas, banyak anak bangsa yang mencoba berkontribusi namun akhirnya berakhir sia-sia. Masyrakat Indonesia sendiri cendrung penggila merek luar negeri namun bagaimana jika orang luar negeri tergila-gila produk Indonesia.

Tidak banyak yang tahu produk-produk karya anak negeri banyak yang menjadi favorit bangsa asing, salah satunya adalah produk automotif spesial, yakni mobil pemadam kebakaran. Dulu sempat ada pejabat yang terlibat kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran, pejabat tersebut selain menggandakan dana pembelian secara tidak sah, dan produk asing menjadi incaran andai produk dalam negeri menjadi prioritas mungkin korupsi tersebut tidak akan muncul dipengadaan mobil pemadam kebakaran tersebut.

Kini ada PT New Sentosa International yang memproduksi mobil pemadam kebakaran. produknya sudah sangat banyak di ekspor di Afrika, Timur-Tengah, dan Australia. Ya, mobil buatan anak negeri ini sudah tembyus 3 benua. Selain mobil pemadam kebakaran, produk aksesori rumah sakit dan bidang kesehatan juga menjadi bidikan para pembeli dari luar Indonesia. Salah satu produk yang paling banyak diburu para buyer ini adalah hospital bed.

Director Marketing New Sentosa International, Vivianne Novita menuturkan selama ini perusahaannya tidak pernah berhenti untuk terus memperbaharui inovasi dan teknologi. Inilah yang menjadi alasan para pembeli dari negara lain jatuh hati dan tetap setia menggunakan produknya.

"Mereka sangat tertarik membeli mobil kebakaran kami. Mobil ini 60 persen komponennya berasal dari dalam negeri. Mereka interest karena inovasi dan teknologi dari kami yang terus baru," kata dia. Vivi mengaku, hingga saat ini produk unggulannya telah menjangkau berbagai negara di pasar international seperti, Korea, Australia, Brunei Darrusalam, Timor Leste, hingga Afrika.

"Kami sudah menghubungi pihak Korea dan mereka akan jadi sale agen kami di Seoul. Mereka juga ada keperluan lima unit untuk aiport. Adapun Australia akan menyuplai ke negara-negara Afrika untuk airport dan pemadam juga. Kami berharap hari ini dan esok masih ada negara-negara lain yang akan membeli lagi produk kami,"katanya

Sumber

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Wednesday 23 October 2013

Game Asli Indonesia Diunduh 30 Ribu Orang Dalam 2 Minggu



"Itu bukan karya mahasiswa lagi, tapi sudah skala rekayasa industri, saya juga mau kalau diajak investasi," komentar salah seorang anggota dewan juri kompetisi aplikasi dunia `Imagine Cup 2013` di St Petersburg, Rusia.

Ucapan anggota dewan juri pada kompetisi di Rusia pada 8-12 Juli 2013 itu agaknya beralasan, mengingat game online karya sembilan anggota "Tim Solite" dari Universitas Trunojoyo (Unijoyo) Madura, Jawa Timur itu sudah diunduh 30 ribu orang hanya dalam dua minggu. Apa tidak hebat?!.

Tidak hanya itu, decak kagum juga datang dari perusahaan software (piranti lunak) kelas dunia, Microsoft, yang menjadi penyelenggara kompetisi aplikasi berbasis Windows 8 yang tahun ini sudah terselenggara untuk ke-11 kalinya dan Indonesia mengikuti untuk yang ke-7 kalinya.

 "Ya, kami mendapat tawaran kerja dari Microsoft AS, tapi kami ingin mendirikan company (perusahaan) game sendiri, kami tidak mau bekerja untuk orang lain, kami ingin menjadi putra-putri Indonesia," tutur koordinator Tim Solite Unijoyo, Asadullohil Ghalib Kubat, 18 September lalu. Apalagi, ujar mahasiswa dari Bangkalan, Madura itu, Microsoft Corporation sendiri ingin menjadikan kompetisi berskala dunia itu untuk satu misi yakni menumbuhkan wiraswastawan baru di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dunia.

 "Saya dan delapan orang teman dari Bangkalan, Surabaya, Gresik, dan Lamongan yang kebetulan satu angkatan sudah merancang perusahaan game di Kota Bangkalan setelah kami diwisuda pada September-Oktober tahun ini," tukasnya. Bahkan, hadiah 10.000 dolar AS atau setara dengan Rp100 juta dari "Imagine Cup 2013" itu tidak akan dibagi-bagi untuk sembilan anggota Tim Solite, melainkan mereka sudah sepakat untuk menjadikan modal mengembangkan perusahaan yang sudah diimpikan sejak 2012.

"Saya sendiri suka main game sejak SMP, tapi saya akhirnya tertarik pada bidang program komputer sejak SMA hingga kuliah," tutur mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dari Fakultas Teknik pada universitas yang selama ini tidak seberapa dikenal itu.

Namun, dirinya mulai tertarik untuk fokus pada "game" itu saat semester 5 di Jurusan Informatika Unijoyo. "Saya melihat game lebih menantang dan prospektif daripada programer, apalagi saya juga sudah menemukan delapan teman yang memiliki ketertarikan yang sama," ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya bersama delapan rekannya pun merancang "game" yang dijuluki "Save The Hamster". "Game itu akhirnya kami sertakan dalam kompetisi game tingkat nasional yang diselenggarakan Microsoft Indonesia dengan diikuti 400-an peserta," paparnya.

 Tanpa dinyana, tim "Solite" Unijoyo itu mampu lolos ke babak final yang terbagi dalam tiga kategori yakni game, inovasi, dan entepreneurship. Seleksi itu dilaksanakan pada kurun Februari-April 2013. "Akhirnya ada sembilan tim (tiga pemenang pada setiap dari tiga kategori) yang terpilih ke ajang dunia. Alhamdulillah, karya kami yang terpilih dari sembilan karya itu, karena kami dianggap paling siap," tandasnya.

Selanjutnya, empat dari sembilan anggota Tim Solite Unijoyo difasilitasi Microsoft Indonesia untuk berangkat ke Rusia pada 7 Juli 2013, namun tim itu sempat dikarantina di Jakarta untuk mengikuti pelatihan presentasi yang diadakan Microsoft Indonesia.

sumber

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Saturday 12 October 2013

ICS 2013 : Ponsel Indo-China Vs Ponsel China


Sejumlah produsen perangkat seluler pintar asal China ataupun merek lokal rakitan China siap menantang ponsel-ponsel merek besar di ajang Indonesia Celluler Show (ICS) 2013 di Jakarta. Setidaknya lima merek ponsel non-mainstream berlayar sentuh telah siap untuk mempenetrasi pasar perangkat seluler nasional dengan produk-produk andalan mereka.
Lima merek ponsel pintar yang ada di pameran ICS, Rabu, itu antara lain IMO, K-Touch, MITO, Oppo, dan Polytron.

Produsen ponsel IMO menghadirkan lima model ponsel pintar layar sentuh Android dengan kisaran harga Rp600 ribu hingga Rp1,999 juta. Smartphone andalan IMO yaitu IMO S89 (Miracle) berlayar 4,5 inci, menggunakan prosesor MediaTek Quad Core 1,2 GHz, dan Android Jelly Bean.

Di sisi lain, ponsel K-Touch menawarkan tiga model yaitu Titan, Lotus, dan Lotus II dengan kisaran harga Rp999 ribu hingga Rp2 juta. Ponsel asal China itu mengunggulkan K-Touch S100 berlayar 5,3 inci dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 1,2 GHz dan Android Jelly Bean.

Sementara, produsen MITO menawarkan delapan ponsel pintar bersistem operasi Android dengan kisaran harga Rp500 ribu hingga Rp1,999 juta. Produk andalan MITO yaitu A355 yang merupakan ponsel pertama MITO berprosesor Qualcomm quad-core dengan layar 5,3 inci dan sistem operasi Android 4.1.

Polytron juga seakan tidak kalah dengan menawarkan lima ponsel layar sentuh Android seharga Rp749 ribu hingga Rp2,499 juta. Ponsel merek lokal itu mengunggulkan model Wizard Quadra (W7450) berlayar 4,5 inci dengan prosesor quad-core dan sistem operasi Android Jelly Bean.

Produsen ponsel bermerek Oppo juga seakan turut menantang para produsen ponsel pintar global yang terlebih dahulu hadir di Indonesia dengan varian premium-nya Find 5 seharga Rp5,499 juta. Oppo cenderung menyasar segmen pasar yang berbeda dengan empat merek ponsel sebelumnya karena harga produknya berkisar Rp1,999 juta hingga Rp5,499 juta.

Sayang, tidak dapat menemukan ponsel-ponsel lain bermerek lokal dalam ICS 2013 seperti Cross Mobile, Nexian, dan Tiphone. Meski menjadi produk alternatif, kelima ponsel itu menawarkan spesifikasi yang hampir serupa seperti prosesor berinti empat, sistem operasi Android, fungsi multi-media, serta harga di bawah Rp2,5 juta, kecuali Oppo.

sumber

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Wednesday 9 October 2013

Mahasiswa IPB Ciptakan JDP, Pendeteksi HP Napi di Penjara


Lembaga pemasyarakatan seharusnya menjadi tempat untuk seseorang agar bertobat. Menyesali perbuatan jahat dimasa lalu merupakan intisari penjara tersebut. Namun nyatanya penjara justru akan membuat seseorang lebih brutal dari seharusnya. Contoh Freddy Budiman terpidana mati kasus Narkoba, bukannya menyesali Freddy justru mengganas dipenjara, buktinya ia masih mampu mengimpor 1 juta butir ekstasi. Selain faktor pihak luar yang bekerjasama dengannya justru peran dia yang besar. Pertanyaannya bagaimana ia mampu mengatur bisnis narkotikanya.

Simpel jawabnya, ponsel. ya ponsel menjadi perantara untuk mengatur bisnis narkotika Freddy, penggunaan hp yang harusnya dilarang justru marak baik secara sembunyi-sembunyi ataupun secara terang-terangan. Hal ini lah yang mempengaruhi lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) baru-baru ini ciptakan JPD (Jail Phone Detector). JPD adalah teknologi pendeteksi keberadaan sinyal handphone narapidana di penjara. Kelima mahasiswa Mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian itu yakni Setia Trianto, M Nafis Rahman, Muhammad Sigit, Heri Heriyanto, dan Qorry Aina. Mereka mencoba berkreasi dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).

Kreasi mereka terispirasi oleh maraknya penggunaan telepon genggam yang saat ini masih berkeliaran bebas di tangan narapidana. Seperti diketahui, telepon genggam saat ini bukan lagi diangap barang mewah. Bahkan, sekarang sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Selain itu, harganya yang relatif terjangkau bisa dibeli siapa pun.

Namun, bagi para narapidana yang sedang menjalani masa tahanan, kepemilikan telepon genggam tidak diizinkan. Meski demikian, pelanggaran masih banyak ditemukan di lembaga permasyarakatan (LP) di Indonesia. Nah, karya cipta mereka itu bertujuan mengurangi penyalahgunaan alat komunikasi di LP.
 
Alat tersebut dilengkapi penangkap sinyal, baik untuk HP Global System for Mobile Communications (GSM), Code Division Multiple Access (CDMA), maupun handytalk. Penangkap sinnyal berfungsi untuk menangkap sinyal aktif dari telepon genggam yaitu pada saat melakukan panggilan, Short Messange Service(SMS) maupun menggunakan akses internet.

Cara kerja JDP ini melalui tiga tahapan. Tahapan yang pertama adalah menangkap sinyal HP yang berada di radius jangkauan alat ini. Kedua, setelah sinyal ditangkap oleh alat penangkap sinyal (antena), sinyal ini diperkuat oleh penguat sinyal (amplifier).

Pada tahap ketiga, sinyal yang telah diperkuat akan diolah oleh mikrokontroler menjadi sebuah informasi yang ditampilkan pada layar LCD berupa pesan “Sinyal hanphone terdeteksi”.

Selain itu, informasi yang diolah oleh mikrokontroler tersebut disimpan ke dalam sistem memori (kartu memori) yang telah diintegrasikan juga dengan sistem pewaktu. Dengan begitu, jumlah aktivitas komunikasi perhari dapat diketahui. Kartu memori tersebut dapat berupa SD Card maupun MMC.

Informasi yang ada pada kartu memori tersebut dapat diakses melalui komputer maupun laptop yang menampilkan informasi. Informasi yang tampil akan berupa jumlah aktivitas komunikasi maupun waktu terjadinya komunikasi. Kartu memori tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti yang informasinya dapat diakses oleh pihak yang berwenang ketika melakukan sidak.

Dalam menciptakan JDP, kelima mahasiswa itu mendapat bimbingan atau tepatnya dibimbing dosen Dr Ir I Dewa Made S, M Agr. Saat itu mereka mencoba beberapa prototipe. Prototipe pertama dan kedua, keluarannya hanya buzzer dan LED indikator, kemudian prototipe ketiga dilakukan modifikasi. Itu agar keluarannya juga dapat dibaca oleh mikrokontroler untuk ditampilkan di LCD Display maupun disimpan ke dalam sistem memori yang telah diintegrasikan dengan sistem pewaktu yang menunjukkan jam, menit dan detik sesuai waktu setempat.

Pada target keluaran yang kedua, telah dilakukan uji coba lapangan terhadap alat. Alat dapat bekerja dengan baik, berfungsi secara fungsional dapat mendeteksi kegiatan menggunakan HP, berupa menerima/mengirim SMS dan menerima/melakukan panggilan maupun melakukan akses internet.
Hasil yang didapatkan sangat memuaskan karena dapat bekerja pada HP GSM, CDMA, maupun pada handytalky (HT). Setelah alat di-upgrade, alat dapat diimplementasikan di lembaga pemasyarakatan.

Dalam rilis yang diterima dari Kantor Hukum, Humas dan Promosi IPB menyebutkan, teknologi JPD (Jail Phone Detector) merupakan teknologi pendeteksi sinyal handphone yang dapat digunakan untuk membantu mengetahui keberadaan handphone.

Teknologi ini memiliki jangkauan deteksi 7–9 meter, sehingga teknologi sudah dapat diterapkan di lapangan. Teknologi tidak hanya dapat diterapkan di LP, tetapi juga dapat di tempat lain seperti ruang sekolah saat ujian

Sumber

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Tuesday 8 October 2013

Biaya Rawat Inap Perokok Mencapai Rp 40 triliun



Sekjen PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih MH menyatakan biaya rawat inap dan rawat jalan yang ditimbulkan oleh penyakit terkait rokok pada 2011 diperkirakan mencapai Rp39,5 triliun. "Itu jauh melampaui dana Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang hanya Rp20 triliun per tahunnya," katanya melalui siaran pers soal diselenggarakannya Focus Group Discussion (FGD) "Dilema APBN untuk membiayai Penyakit Terkait Rokok dalam Perspektif Asas Keadilan" yang digagas Pusat Studi Hukum dan Pembangunan di Jakarta, Jumat.

Ia memerinci hitungan PBI sebesar Rp20 triliun itu, berasal dari 86,4 juta PBI dikalikan Rp19.250 per orang, kemudian dikalikan satu tahun atau 12 bulan hingga totalnya sekitar Rp20 triliun. Karena itu, dirinya mempertanyakan siapakah yang akan menanggung pembiayaan penyakit terkait rokok itu, apakah APBN atau BPJS Kesehatan atau melalui sumber pembiayaan lainnya.

Karena itu, di dalam FGD itu memberikan kesimpulan bahwa sumber pembiayaan lain bagi penyakit terkait rokok merupakan pilihan yang paling baik dan dimungkinkan oleh Undang-Undang (UU) Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yakni melalui Asuransi Kesehatan Komersial dimana pelaksanaannya diatur oleh peraturan perundang-undangan.

Jika itu terlaksana, maka masalah dilematis bagi APBN akan terselesaikan secara elegan, demikian pula bahaya katastropik terhadap pembiayaan BPJS Kesehatan, tidak perlu terjadi. Seperti diketahui, pembiayaan penyakit terkait rokok jika mengacu Pasal 25 huruf i Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 tahun 2003 tentang Jaminan Kesehatan, sudah jelas berada di luar pembiayaan kesehatan melalui APBN.

Kendati demikian, bukankah para penderita penyakit terkait rokok adalah warga negara yang berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan jaminan sosial dari pemerintah.

Hal dilematis tersebut merupakan tema dari acara Focus Group Discussion "Dilema APBN untuk membiayai Penyakit Terkait Rokok dalam Perspektif Azas Keadilan" yang digagas Pusat Studi Hukum dan Pembangunan di Hotel Santika.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof dr Ali Gufron Mukti selaku keynote speaker sangat berharap agar Focus Group Discussion dapat menemukan solusi bagi hal yang dilematis ini.

Sumber

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Saturday 5 October 2013

Desainer Eropa Ini Penggila Batik


Desainer Belgia Dries Van Noten menggunakan motif untuk koleksi Spring / Summer dari Paris Fashion Week. Jika Anda melihat foto-foto koleksi busana, tampak bahwa desainer yang dulu dikenal sebagai “gaya cetak” memanfaatkan beberapa motif Indonesia. Selain batik, ia juga menggunakan ikat dan songket dia menggunakan motif untuk mencetak pada kapas atau satin. Van Noten juga menggabungkan motif satu sama lain dengan gaya lucu.

Dries Van Noten menampilkan beragam koleksi busana berdetail unik.Bahan sheer yang flowy dan tampak ringan masih menjadi favorit untuk koleksi spring summer 2014 kali ini. Namun Van Noten menambahkan sentuhan detail ruffles dalam koleksinya untuk memberi sedikit kesan edgy.

Dimulai dengan dress polos berdetail ruffles berwarna emas, dilanjutkan dengan dress bermotif berdetail ruffles di bagian lengan, hingga rok yang dipenuhi ruffles. Motif yang digunakan Van Noten pun tampak beragam, mulai dari motif etnik, tribal, hingga bunga yang hadir dalam bentuk lukisan yang cantik. Warna-warna yang dipakai dalam koleksi ini lebih didominasi warna-warna netral seperti beige, hitam, dan putih, yang kemudian dipadankan dengan detail atau motif berwarna emas, merah, atau kuning.

Untuk aksesori Van Noten menghadirkan koleksi tas berupa clutch dan sepatu dengan motif kulit ular. Aksesori pun dibuat seminimalis mungkin karena fokus dalam koleksi ini adalah detail ruffles dan lipit yang kadang terlihat ekstravaganza. Paris Fashion Week resmi dibuka pada Selasa (24/9) dan akan berlangsung hingga Rabu (2/10). Perhelatan mode bergengsi ini akan diramaikan para desainer ternama di antaranya Christian Dior, Chanel, Hermes, dan Louis Vuitton.

Van Noten dilahirkan dalam sebuah keluarga pembuat garmen dan pedagang: ayahnya memiliki sebuah toko pakaian pria dan kakeknya adalah seorang penjahit. Ia lulus dari Akademi Antwerp pada tahun 1980, dan memulai karirnya pada tahun 1986, ketika ia menyajikan koleksi busana pria pertamanya di London sebagai bagian dari The Antwerp Enam kolektif. Yang mengarah ke urutan kecil dari Barneys New York , toko yang masih stok barang secara teratur. Van Noten saat ini menciptakan empat koleksi per tahun (laki-laki dan perempuan, baik untuk musim panas dan musim dingin.

Gayanya dikatakan "eksentrik", dan jatuh dari nikmat selama periode panjang minimalis fashion di awal 1990-an, hanya untuk membuat datang kembali ke pertengahan 2000-an, mencapai puncaknya dengan Van Noten yang menang dari International Award dari Dewan Fashion Designers of America pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, ia berpakaian aktris Cate Blanchett untuk Academy Awards , dan telah terus berpakaian dia untuk acara karpet merah lainnya sejak. Pelanggan terkenal lainnya termasuk Putri Mathilde dari Belgia, dan aktris Maggie Gyllenhaal.

yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Friday 4 October 2013

Geliat ponsel lokal berjaya di negeri sendiri

Ponsel SPC


Ponsel lokal SPC Mobile memasarkan produknya dengan strategi menyasar segmen konsumen menengah ke bawah. "Kita nggak mungkin menyasar semua segmentasi. Di mana sih segmen yang kekurangan merk? Itu yang kita isi," kata General Manajer SPC Mobile Raymond Tedjokusumo.

Dia mengungkapkan tiga kunci utama yang membuat SPC Mobile bisa berkompetisi dengan merk lain. Ketiganya adalah inovasi, kualitas, dan service center. "Kalau kita lihat di luar negeri, ponsel lokal itu berkembang sekali karena tiga sisi itu diperkuat," kata Raymond.

Dia optimistis ponsel lokal dapat berjaya di negeri sendiri setelah melihat contoh di China dan India. Selain mengeluarkan inovasi produk untuk pasar yang belum banyak diminati pesaing, yaitu menengah ke bawah, SPM Mobile juga ingin menghapus stigma bahwa kualitas ponsel lokal itu buruk.

"Kita tidak akan mengurangi kualitas demi mengejar harga," kata dia seraya menambahkan meski harganya terjangkau, SPC Mobile memiliki standar kualitas yang tinggi. SPC Mobile juga berbangga pada layanan servisnya yang kini tersebar di sembilan tempat di Indonesia di mana tahun depan akan ditambah enam titik lagi di Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa Tengah.

Dia menjamin, produk SPC Mobile yang rusak akan segera diganti service center dalam jangka waktu 21 hari kerja, mengingat SPC Mobile punya pabrik suku cadang sendiri sehingga tidak perlu menunggu lama saat membutuhkan suku cadang baru.

SPC Mobile baru merilis produk tablet seharga Rp1 juta, ponsel android berkisar Rp400 ribu dan ponsel layar sentuh berkisar Rp300.000.

Sumber

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Angklung Jadi Alat Musik Wajib Hut ASEAN di Moskow

Angklung


Musik angklung kreasi Saung Mang Udjo dari Bandung yang dimainkan Femmy dengan iringan gitar Yayan Udjo dan tari Merak yang dipersembahkan oleh penari-penari dari Sanggar Sonobudoyo, Surakarta memukau undangan yang menghadiri resepsi HUT ASEAN ke-46 di Museum Pushkin, Moskow.

Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow Lailal K Yuniarti kepada ANTARA London, Jumat mengatakan Komunitas ASEAN di Moskow melalui ASEAN Moscow Committee (AMC) dengan koordinator Duta Besar Singapore, Ms. Lim Kheng Hua, didukung seluruh kedubes negara ASEAN di Moskow menyelenggarakan resepsi HUT ke-46 ASEAN yang berlangsung meriah. Selain suguhan tari dari Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philippines dan Vietnam, sahabat-sahabat ASEAN di Rusia juga dipuaskan dengan sajian kuliner lezat dari seluruh negara ASEAN, termasuk rendang dan sate ayam dari Indonesia yang laris manis diserbu hadirin.

Dubes Singapura, Lim Kheng Hua dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 46 tahun keberadaannya, ASEAN telah berkembang semakin kuat dengan 10 negara anggota di kawasan. ASEAN juga semakin kokoh sebagai suatu organisasi kawasan dengan ditandatanganinya ASEAN Charter pada bulan November tahun 2007.

Yang kemudian diikuti dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN di tahun 2010 untuk membangun masyarakat ASEAN (ASEAN Community) pada tahun 2015 dan seterusnya, dengan 3 pilar yakni komunitas politik keamanan, komunitas ekonomi dan komunitas sosial budaya

Dalam berbagai kesempatan, Dubes RI di Moskow juga selalu menyampaikan informasi mengenai potensi dan perkembangan terkini di ASEAN. Selain itu, KBRI Moskow bersama Perwakilan Tetap RI untuk ASEAN telah beberapa kali menyelenggarakan kuliah umum mengenai ASEAN yang disampaikan oleh Dubes RI untuk ASEAN, Ngurah Swajaya di MGIMO dan Saint Petersburg State University pada bulan Desember 2012 serta Kazan Federal State University, Mei lalu.

Sumber

Yuk gabung  dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Tuesday 1 October 2013

Ponsel Lokal Bangun Pabrik Rp 1 Triliun Di Semarang



Produsen merk ponsel lokal, Evercoss, PT Aries Indo Global (AIG) tengah membangun pabrik ponsel senilai Rp1 triliun di Semarang, Jawa Tengah. "Tahun depan kami sudah siap untuk produksi. Untuk komponen, sebagian akan impor, terutama komponen baterai," kata Direktur AIG Edward Sofyananda di Jakarta.

Menurut Edward, di tahap awal pihaknya memperkirakan akan mampu memproduksi sekitar 500.000--600.000 unit per bulan dari pabrik seluas 8 hektare itu. Sekitar 20 persen produksi pertama diharapkan bisa masuk pasar ASEAN. Ia juga mengatakan pihaknya menyasar pasar menengah hingga atas untuk semua produknya.

"Kami main di harga kelas menengah, jadi (orang) yang uangnya terbatas mampu menikmati teknologi juga," katanya. Selain menyasar pasar menengah hingga ke atas, pemegang merk ponsel yang tadinya bernama Cross itu mengaku akan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan permintaan global.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, penjualan ponsel lokal itu mencapai 16 juta unit sepanjang 2012 dengan rata-rata penjualan per bulan sekitar 1 juta hingga 1,5 juta unit untuk hanya pangsa pasar Indonesia. Penjualannya sendiri didominasi oleh 70 persen feature phone dan sisanya ponsel pintar.

Sementara itu, Direktur Pemasaran AIG Janto Djojo mengatakan pemilihan kota Semarang sebagai basis produksi dilakukan sebagai upaya memajukan daerah serta dinilai memiliki upah minimum yang lebih rendah dibanding Jakarta. "Namanya Semarang, UMR bedanya bisa sampai Rp1 jutaan dibanding Jakarta," katanya.

Sumber

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow twitter kami @minesiastore

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...