Monday 28 October 2013

Produk Kesehatan Asal RI Laku Hingga Ke Jerman


Ada pepatah "tuntutlah ilmu ke negeri China", sering bertambah kemajuan zaman, China semakin menggurita dan menjadi raksasa disegala bidang termasuk kesehatan, hingga pepatah mungkin akan bertambah dengan pepatah seperti ini,  "Ingin hidup sehat pergilah ke China" . Era keterbukaan telah membuat China mampu menyerap budaya asing secara positif. Hasilnya dalam segala hal perpaduan barat dan "ketimuran" China membuat China menjadi "Gurita" dalam segala hal di planet ini.

Kesehatan juga menjadi andalan China untuk meraup devisa yang luar biasa. Perpaduan obat tradisional China dan ilmu kedokteran China yang menjadi modern benar-benar merubah image dunia kesehatan China, tak percaya, ada Dahlan iskan contohnya yang mampu bertahan dari serangan ganas kanker hati dengan berobat di China.

Tak perlu panas dengan kemajuan China, bangsa Indonesia walaupun dihiasi dengan berita negatif akan korupsi yang merajalela ternyata mampu merebut pangsa pasar kesehatan dunia. Produk-produk karya anak negeri mampu merebut pasar disektor kesehatan dimana selama ini untuk kawasan Asia didominasi China dan India. Dan produk mereka disukai hingga ke negeri Jerman.

Seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) Raharias Sapta menuturkan, hingga saat ini produk-produk aksesori kesehatan Indonesia memang menjadi favorit banyak negara. Beberapa di antaranya Papua Nugini, hingga Jerman. Jenis produk yang dijual pun beragam, mulai dari bed hospital, sarung tangan, hingga baju rumah sakit.

"Pertamakali yang sudah ekspor misalnya tensi meter. Itu banyak sekali ke Jerman. Sedangkan bed, dan baju ke Timur Tengah dan Papua Nugini. Jepang hari ini dan kemarin pun sudah memesan untuk tahun depan,".

Raharias menambahkan, Apaki selama ini membidik kelas menengah pada pasar luar. Hal ini lantaran negara-negara maju asal para buyer tersebut tidak lagi memproduksi alat-alat kesehatan sederhana. "Aksesori kesehatan yang tinggi seperti MRI itu diproduksi oleh negara-negara maju tersebut. Kalau negara-negara berkembang seperti kita yang middle saja. Kami membuat alat yang mereka sudah tidak bikin. Jadi inilah bidikannya," tukas dia.

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...