Saturday 27 February 2016

Kota Maba, Beranda Gerhana Matahari Total Terlama di Indonesia

Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Gerhana Matahari Total (foto by okezone.com)
 
Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari, menutupi sebagian atau seluruh matahari. Gerhana matahari total terjadi bila diameter bulan nampak lebih besar daripada diameter matahari, membuat sinar matahari tertutup dan membuat siang hari menjadi segelap malam. Untuk kali ini di Indonesia Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi dan posisi bulan akan bergerak dari barat ke timur karena itu GMT akan bermula dari arah Samudera Hindia dan berakhir di Samudera Pasifik.

Ada satu kota yang mendapatkan GMT terlama yaitu Maba, ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba Pada awalnya adalah bagian dari pulau Halmahera merupakan wilayah Provinsi Maluku. Kemudian, pada tahun 1999, Provinsi Maluku mekar menjadi dua: Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 2003, Kota Tidore Kepulauan pun mekar menjadi Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur. Maba berada di tepi pantai yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik, menjadi bagian dari Halamahera bagian timur. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT.

GMT 2016 ini menjadi istimewa karena sebagian besar GMT 2016 ini bisa dilihat di daratan Indonesia. Sisanya akan melintasi Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Ini sesuatu yang langka karena hanya Indonesia yang bisa menyaksikannya di daratan sementara sisanya akan terlihat di atas samudera.

Ada 12 provinsi yang dilintasi Gerhana Matahari Total 2016, dengan waktu yang berbeda. Gerhana yang akan melintasi area selebar 100-150 km tersebut terjadi mulai dari arah barat menuju timur.
Fenomena gerhana matahari akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang di Indonesia. Terakhir kali Indonesia dilewati gerhana matahari total adalah 21 tahun lalu, tepat tanggal 24 Oktober 1995 yang hanya bisa dilihat dari Pulau Sangihe,

Cara menjangkau

Untuk menjangkau Maba dari Soekarno-Hatta Jakarta, tujuan pertama adalah Bandara Sultan Babullah Ternate. Saat ini, ada Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air yang mempunyai rute kesana. Rata-rata, jumlah penumpang yang datang dan meninggalkan bandara per hari, sekitar 1.600 orang. Dari Sultan Babullah, Ternate, perjalanan bisa dilanjutkan dengan pesawat sekitar 20 menit ke Buli. Untuk rute Ternate-Buli tersebut, hanya tersedia penerbangan sekali dalam sehari, dengan kapasitas 72 orang. Berdasarkan pantauan beberapa hari ini, tiket pesawat rute tersebut, untuk 6-8 Maret 2016, sudah habis dipesan.

Adakah alternatif lain yaitu melalui jalur laut dan darat. Dari Pelabuhan Kotabaru, Ternate, kita bisa menyeberang menuju Sofifi, ibu kota Provinsi Maluku Utara. Dengan speedboat, tarifnya sekitar Rp 50.000, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Speedboat ini tersedia dari jam 6 pagi sampai jam 21.00 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT). Atau, dengan menggunakan kapal feri dari pelabuhan feri Bastiong. Tarifnya, lebih murah, hanya sekitar Rp 20.000, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Jadwal keberangkatan feri, 2-3 kali per hari, jam 06.00, jam 11.00, dan jam 15.00 WIT.

Tapi perlu diingat, listrik di Maba padam pada pukul 06.00 pagi hingga sore hari. Jaringan telekomunikasi yang ada juga masih kurang baik. Pastikan Anda men-charge baterai gadget dan kamera sebelumnya.

Sedangkan untuk penduduk Jakarta tidak perlu kecewa karena walaupun Jakarta tidak mengalami gerhana matahari total, namun gerhana sebagian bisa diamati mulai pukul 07:19 dan berakhir pada pukul 09:43 WIB. 

ikuti twitter @minesiastore 

ikuti facebook kopimanisIndonesia
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee
Maba mulanya sebuah kecamatan, kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Maba berada di tepi pantai, yang langsung berhadapan dengan lautan Pasifik. Sebagai daratan terakhir dan terlama yang dilalui GMT, maka besar kemungkinan wilayah tersebut akan dijadikan salah satu titik penting oleh mereka yang terkait dengan GMT. Antara lain, para peneliti dari dalam dan luar negeri, juga para jurnalis, tentunya. Pada April 2015 lalu, tim dari Kementerian Pariwisata sudah datang ke sana, menyurvei lokasi untuk pemantauan GMT. Dari hasil deteksi mereka, ada dua lokasi pemantauan yang dinilai strategis, yakni di Maba dan Buli. Kedua lokasi ini berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/issonkhairul/3-menit-20-detik-di-maba-halmahera-timur-daratan-terlama-gerhana-matahari-total_56d113cf729373cd09af5aee

Saturday 20 February 2016

Ini Dia Dermaga Kapal Selam Terbaru Di Indonesia


Dermaga Kapal Selam (foto by detik.com)

Laut merupakan saran penghubung terbesar di negara ini, 2/3 wilayahnya praktis terhubung dengan laut yang meyebabkan laut menjadi 'jembatan' alami dinegeri ini, menghubungkan 17000 pulau dinusantara jelas peran laut sangatlah vital. Untuk menjaga laut diperlukan angkatan laut baik dari sisi jumlahnya maupun sarananya, diperlukan alutsista yang memadai dan termodernisasi untuk mempertahankan luas wilayah laut Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Indonesia saat ini tengah mengembangkan segala jenis alutsista dilautan seperti kapal perang dengan segala jenisnya hingga kapal selam yang berada dibawah laut. Dan untuk kapal selam Indonesia tengah menunggu kapal selam terbaru dari Korea Selatan.

Yang terpenting dari kapal selam Indonesia yang akan berjumlah 3 tersebut adalah bagaimana meyediakan dermaga yang tentunya mempunyai spesifikasi khusus. Salah satu target pembangunan adalah dermaga di Watusampu, Palu Sulawesi Tengah yang untuk tahap pertama dermaga kapal selam itu menelan biaya lebih dari Rp21 miliar. Watusampu dijadikan pangkalan kapal selam karena dari sisi topografi kelautan sangat memungkinkan dengan kedalaman pesisir yang sangat baik.Dermaga tersebut akan melengkapi dua dermaga kapal selam lainnya di Indonesia yakni di Komando Armada Barat (Koarmabar) di Jakarta dan Komando Armada Timur (Koarmatim) di Surabaya. Dermaga di Palu nantinya direncanakan akan menjadi Komando Armada Tengah (Koarmateng).

Proses pembangunan pangkalan kapal selam Indonesia di teluk Palu tu, saat ini memasuki pembangunan dermaga dan dok khusus untuk kapal selam sudah memasuki fase akhir pembangunan. Sehingga diharapkan tidak lama lagi fasilitas pendukung alutsista ini benar-benar siap dioperasikan pada tahun 2017 mendatang. Pada saat rampungnya dermaga tersebut, dua kapal selam baru yang akan memperkuat TNI AL akan ditempatkan di dermaga tersebut. Dua kapal selam baru itu akan akan tiba di awal dan di akhir 2017.

Dalam Rencana Strategis Minimum Essential Forces (MEF), TNI AL telah direncanakan penambahan armada kapal selam yang dimiliki. Saat ini TNI AL baru memiliki dua kapal selam, yaitu KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Dua kapal selam itu sudah tergolong sudah cukup tua dan beroperasi sejak 1980 silam.

Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan telah menyepakati soal pembelian kapal selam jenis Changbogo berukuran lebar 6 meter dan panjang 60 meter dengan sistem transfer of technology (ToT) dari Korea dan satu lagi dari Rusia jenis Kilo berukuran lebar 6 meter dan panjang 100 meter.

Pengembangan menjadi pangkalan kapal selam masih membutuhkan waktu karena pangkalan tidak sekadar menjadi dermaga untuk kapal selam. Berbagai infrastruktur pendukung juga harus tersedia mulai dari dermaga itu sendiri, sarana penunjang seperti energi, termasuk asrama bagi personel dan sebagainya. 

ikuti kami ditwitter @minesiastore
ikuti kami di facebook minesiastore

Sunday 14 February 2016

Ironi Pengguna Angkutan Umum Di Jakarta


Kondisi angkutan umum di Jakarta (sindonews.com)

Pemerintah seringkali menggalakan untuk naik bus, karna tingginya angka kemacetan di Jakarta, pemerintah membuatkan pilihan angkutan massal adalah pilihan terbaik. Pemerintah terus menghimbau untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan umum. Tapi pemerintah seringkali lupa bahwa bagaimana kondisi angkutan umum di Jakarta yang memang kurang memadai. Segi keamanan,kenyamanan, adalah nilai kurang dari transportasi Jakarta yang membuat himbauan pemerintah untuk beralih ke kendaraan umum cendreung statis atau bisa dibilang diacuhkan masyarakat.

Ditengah rawannya angkutan umum ada beberapa orang yang tidak menggunakan kendaraan pribadinya dan cenderung menggunakan kendaraan umum untuk mendukung program menggunakan kendaraan umum. Salah satunya adalah Bagus Budiwibowo (41), ironisnya Budi justru meregang nyawa di angkutan umum pilihannya. Ya, Bagus menjadi korban copet di metromini T 640 jurusan Pasar Minggu Tanah Abang.

Bagus Budiwibowo adalah salah seorang karyawan Telkom memang pengguna angkutan umum di Jakarta. Distatus media sosialnya sering menggunggah saat sedang diangkutan umum, seperti saat empat bulan yang lalu, manager Wireless Product Divisi Service dan Solution Telkom itu memposting gambar naik Kopaja AC sambil menulis: "mestinya kopaja, metromini, minimal kayak gini, dan terintegrasi di jalur busway. Kenapa susah amat ya?".

Selama ini, Bagus memang dikenal rekan-rekannya sebagai sosok pengguna angkutan umum. Setiap hari, dia pulang pergi naik kereta dari Bogor ke tempat kerjanya di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Ke mana-mana, dia juga memilih naik Metro Mini, Kopaja atau busway.

Jenazah Bagus dimakamkan di kampung halamannya di Kudus, Jawa Tengah. Keluarga Bagus dikabarkan masih shock sehingga belum bisa dimintai keterangan.

Turut berduka cita atas meninggalnya Bagus Budiwibowo 

Thursday 11 February 2016

Kini "Badak" Ungguli Panser Korea Selatan

panser Badak, detik.com

Perkembangan dunia persenjaan dengan latar belakang produksi dalam negeri sungguh mengesankan, setelah AK47 yang memukau di lomba tingkat tentara nasional seAsia pasifik, kini Anoa atau panser buatan PT Pindad yang memang kerap kali membantu tentara perdamaian dari Indonesia ketika bertugas dalam misi PBB mulai berevolusi menjadi lebih gahar, ya panser Anoa berevolusi menjadi panser Badak.

Keberhasilan membuat industri pertahanan nasional kembali menggeliat. 19 Munisi yang ditembakkan dari meriam Panser Badak berhasil dengan baik, dengan begitu panser jenis baru ini bisa melanjutkan ke tahap produksi massal, Pemerintah pun langsung memesan 50 panser Badak dari PT Pindad. Kendaraan militer jenis baru buatan produsen alutsista pelat merah itu dibeli untuk menambah daya gempur TNI

Spesifikasi

Panser yang membawa Cannon 90 mm yang merupakan buatan anak-anak bangsa ini telah melalui lima tahap pengujian. Seluruh amunisi yang ditembakkan berhasil mengenai sasaran berukuran 4x4 dengan jarak kurang lebih satu kilometer dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan. Setelah uji tembak, beberapa mata pengujian lain seperti uji laboratorium dan uji jelajah eksternal akan dilaksanakan bersama Dislitbang AD

Panser ini memuat tiga orang kru, termasuk sopir. Sesuai namanya, panser ini dipakai untuk bertahan maupun penyerangan. Dengan Meriam yang berjalan di atas delapan roda besar, Badak yang punya panjang 6 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 2,9 meter, bisa menjangkau medan yang sulit dicapai kendaraan tempur berat, seperti tank.

Jarak tembak Panser yang memiliki berat 14 ton ini mencapai 3 hingga 5 kilometer. Badak yang memiliki 6 transmisi otomatis ini, bisa berlari hingga 90 kilometer. Panser ini sudah diuji tembak oleh TNI dan lulus. Dalam ujian itu, Badak dinilai memiliki kualitas lebih mentereng ketimbang panser Tarantula produksi Korea Selatan. Panser Tarantula merupakan kendaraan tempur yang memiliki jenis sama dengan Badak.

Unggul Dari Tarantula buatan Korea

Kadep komunikasi PT Pindad Sena Maulana menyatakan panser badak lebih unggul dari panser tarantula buatan Korea Selatan. Ada dua keunggulan yang dimiliki panser buatan anak bangsa ini, yakni manuver dan harga yang jauh lebih murah.

Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan untuk mendukung laku kendaraan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower.

Meski berbadan besar dan dilengkapi persenjataan berat, panser ini mampu mencapai kecepatan puncak hingga 90 kilometer per jam. Tak hanya memiliki kecepatan puncak yang cukup cepat, Badak diakui memiliki kemampuan manuver yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Panser Tarantula buatan Korea Selatan

Sistem transmisi dari Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan tinggi 2,9 meter, Badak memiliki kemampuan jelajah yang cukup luas sekitar 600 kilometer.

Untuk urusan kenyamanan dan kemampuan menghadapi medan yang ekstrem, PT Pindad menyematkan Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.

yuk dukung inovasi anak bangsa lainnya 

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...