Thursday 27 February 2014

SPC Store, APPS Store Rasa Indonesia


App Store adalah layanan unduhan Apple yang berisi berbagai layanan aplikasi mobile, termasuk Android Market, Ovi Store, Windows Marketplace untuk Mobile dan BlackBerry App World. "Pasar" aplikasi ini menjadi magnet yang mampu membuat seseorang untuk melirik atau bahkan membeli smartphone.

Tak bisa dipungkiri kemampuan pasar aplikasi ini menjadi bagian terpenting dalam smartphone. Bahkan dengan app store berkelamin "android", Samsung, saingan Apple, mampu mengkapalkan 300 juta lebih ponsel ke seluruh penjuru bumi. Hal yang mengukuhkan Samsung sebagai penjual nomor satu ponsel di muka bumi. 

APP Store Rasa Indonesia 

Ponsel lokal pun coba untuk tak sekedar ikut-ikut, niat serius untuk membuat pasar aplikasi sendiri coba diterapkan oleh SPC mobile, vendor ponsel lokal yang memperkenalkan merek S7 Arena. SPC mobile pun melahirkan SPC Store yang kini hadir sebagai pasar aplikasi yang "sangat Indonesia" untuk lebih dari 160 konten lokal, antara lain jadwal perjalanan KRL, resep-resep makanan Indonesia dan tentu saja me-Tune yang adalah tempat mengunduh lagu-lagu Indonesia, Untuk sementara SPC Store hanya tersedia di ponsel SPC Mobile dan meski mengaku ponsel asli Indonesia dengan mengusung pasar aplikasi Indonesia, pabrik SPC Mobile justru berada di China.

SPC Store sekarang bekerja sama dengan Maxitech, mewadahi pengembang lokal untuk berkreasi membuat konten.Tidak ada syarat khusus bagi developer untuk memasukkan kontennya di SPC Store. Asal aplikasinya Indonesia banget dan menggunakan Bahasa Indonesia, maka aplikasi bisa masuk ke SPC store.

Leonard Tan, Business Development Director Maxitech yang menjadi mitra SPC Mobile dalam mengembangkan SPC Store mengatakan SPC Store menyediakan beragam aplikasi murah sesuai kebutuhan. "Hanya dengan Rp1.000 kita bisa mengunduh aplikasi yang sesuai kebutuhan kita, kalau di pasar aplikasi lain kadang-kadang kan tidak sesuai kebutuhan kita," katanya.

Yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Wednesday 12 February 2014

Cinta Indonesia Melalui Bus


Tak usah jauh-jauh berpikir bagaimana cara berperang dengan negara lain hanya karena protes nama kapal di negara tersebut, karena selain peralatan perang tak lengkap, sekutu untuk berperang pun tak ada. Ditambah tak mandirinya bangsa dalam memproduksi segala macam hal, bisa jadi bangsa ini kalah sebelum genderang perang berbunyi. Sekarang berpikirlah bagaimana cara agar menjadi bangsa mandiri melalui bus, ya bus kini menjadi semacam panji untuk mengerus kekuasan di Ibukota.

Alkisah pemerintah DKI Jakarta melalui tender yang bisa dipertanggungjawabkan  meyerahkan paket pengadaan Bus TransJakarta kepada para pemenangnya. Ajaibnya kelima-lima paket tender yang dimenangkan, semuanya memilih bus yang di impor dari China. Ada yang bermerek Zhongtong, Yutong, Ankai dan BCI Bus, terakhir Bus dari pabrikan Ankai yang terdapat berbagai macam kerusakan seperti komponen berkarat, berjamur dan beberapa instalasi tak dibaut, bahkan tidak ada fan belt mesin. Bisa dibayangkan jika anda naik bus dengan kondisi tersebut saat kondisi jalan seperti di Jakarta.

Bus itu harusnya "baru" karena syarat tender itu mengharuskan bus tersebut baru, harus kuat untuk bergemuruh dipadatnya jalanan ibukota, bukan cuma setahun tapi diatasnya, ini kualitas bus diminta pimpinan di ibukota. Bus itu dipesan jauh di China naik kapal dengan ombak yang menemani tapi ombak juga yang disalahkan karena bus berkarat, aneh diatas kapal dan tertutup tapi karatan, sungguh bus murah memang meragukan.

Cinta Indonesia, Cinta Bus Lokal?

Jauh sebelumnya TransJakarta sempat menimbulkan optimisme kebangsaan, kenapa? karena sejak tahun 2009 produk-produk dalam negeri menghiasi jalur busway, ada dari PT INKA dan PT AAI yang tak seratus persen Indonesia tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan persentas lokal yang diwajibkan pemerintah untuk dibeli dan dipasarkan sebagai bus lokal.

Tahun 2013 lalu PT INKA selaku peserta tender pengadaan bus TransJakarta ternyata kalah oleh peserta tender yang mengedepankan bus China, masalah harga menjadi alasan kenapa bus lokal "ditendang".  Bus lokal dianggap kemahalan kurang kelas padahal bus China sendiri sudah mendapat catatan yang tak baik ketika Zhong Thong bus dioperasika 3 bulan kemudian masalah mesin menerpa, salah siapa selanjutnya.

BUMN lain yang jadi peserta tender pengadaan TransJakarta seperti perum Damri rupanya emoh menggunakan bus lokal dari Bumn sendiri PT INKA. Pt Damri lebih suka produk China tak tanggung-tanggung ada 66 unit bus gandeng yang dipesan dari negeri tiongkok sana.

Bisa dibayangkan jika bus Transjakarta menggunakan bus lokal, bayangkan  3000 unit ini akan dibeli dari pabrikan lokal , akan membuka lapangan pekerjaan karena pastinya pabrikan lokal akan menambah kapasitas produksi hal ini tentu didukung pemerintah pusat yang menambah dana perluasan pabrik produksinya serta pemerintah daerah yang memesannya.

Sayang baik pemerintah yang dipusat, daerah dan sebagian masyrakatnya terjebak dari aturan yang membuat hilang identitas kebangsaan. Jika bus barunya China seperti ini bagaimana kereta Monorelnya nanti...Salam tepok jidat dan salam Cinta Indonesia.

Gabung dengan gerakan peduli produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Tuesday 11 February 2014

Indonesia, Republik "Impor" Tapi Mampu Ekspor Mobil


Jangan tanya mengapa sekarang semua serba instan, tak ada alur produksi untuk menghasilkan produk, benar-benar bangsa yang kehilangan motivasi dan inovasi. Semua hal dapat diatur, jika kurang barang maka dapat mendatangkan dari luar negeri, impor namanya. Indonesia sedang keranjingan hal yang satu ini, impor, jika beras kurang, impor, garam kurang dapat diimpor, bahkan jika kekurangan ubi dapat diimpor bukan hanya minyak tapi semua aspek dalam kehidupan. Semuanya dimpor bahkan sapi pun yang diimpor berpolemik dan menghasilkan banyak tersangka korupsi.

Ditengah krisis produktivitas, datang data yang membahagiakan dari Kementerian Perindustrian yang meyatakan bahwa Indonesia tahun 2013 mampu mengekspor 173.000 unit mobil ke berbagai negara, ya bangsa ini mampu mengekspor sebuah kendaraan walaupun bukan sebuah brand nasional. Bahkan Kementerian Perindustrian memproyeksikan ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia dapat mencapai 200 ribu unit pada 2014, atau naik sekitar 13 persen dari 173 ribu unit pada 2013, termasuk produk mobil yang diklaim harga murah dan ramah lingkungan (LCGC) dan baru diluncurkan pada 2013 lalu, juga sudah menjajaki ekspor ke negara di Asia Tenggara.

Ekspor mobil kini sedang menjajaki perluasan pasar ke Benua Afrika. Termasuk sepeda motor juga nanti akan ikut merambah Afrika. Beberapa produk dari Daihatsu dan Toyota yang diproduksi di Indonesia sudah merambah Afrika. Kini, produk-produk dari merek lain, sudah berusaha mengenalkan produk mereka ke negara-negara Afrika. Bahkan Honda akan mendirikan pabrik berikutnya untuk mendukung aktivitas perakitannya disini.

Kita patut berterimakasih kepada para vendor dari Jepang yang berbaik hati menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, hal ini mampu menggenjot perekonomian sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.Walaupun sebelumnya para stake holder dari Jepang ini sudah mempunyai manufaktur di Thailand, tapi mereka merasa nyaman dengan berada di Indonesia.

Gabung dengan gerakan peduli produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Monday 3 February 2014

Satu Dekade Facebook, Satu Cerita Dari Indonesia


Mark Zuckerberg meluncurkan "Thefacebook" dari kamar asramanya di Harvard University pada 4 Februari 2004. Situs ini awalnya dirancang untuk menghubungkan mahasiswa. Sejak saat itu, Facebook diperluas untuk mencakup sebagian besar planet ini dengan lebih dari 1,2 miliar orang menggunakan situsnya setiap bulan, menurut angka terbaru perusahaan ini.

Zuckerberg merefleksikan tonggak bersejarah 10 tahun ini di sebuah konferensi industri di Silicon Valley pekan ini. Tak mengherankan, pada awalnya ia tidak pernah membayangkan Facebook menjadi begitu besar atau berpengaruh.

"Sangat mengagumkan untuk mempunyai utilitas dan komunitas ini di sekolah kami," katanya setelah peluncuran versi awal di Open Compute Project Summit. Sejak itu, situs Facebook dan bisnisnya, yang sekarang menjadi perusahaan publik, telah berubah secara dramatis.

Jejaring Sosial Indonesia

Sukses Facebook mengilhami jejaring sosial berikutnya, lahir dengan "gaya" tersendiri jelas Facebook adalah sebuah hadiah untuk dunia. Ibaratnya manusia dibumi seperti dibawa masuk kedalam dunia baru, sosial media. Banyak peristiwa yang mengikuti dibalik keberhasilan facebook yang menghipnotis ribuan orang untuk berlama-lama didepan komputer, ponsel atau perangkat mobile lainnya, melupakan waktu dan juga melupakan sejenak masalah. Facebook menjadi candu baru manusia.

Facebook lebih inovatif dari pendahulunya friendster yang tamat dan berganti wajah menjadi portal game. Facebook sukses melewati masa-masa kebosanan yang menghinggapi para pecandu media sosial. Dengan terobosannya facebook mampu bertahan dan terus menerus melahirkan para pegguna baru hingga 1 milyar lebih.

Lantas bagaimana jejaring sosial Indonesia, inovasi teknologi sosial media juga menyambangi Indonesia beberapa anak muda lahir dengan jurus-jurus coding inovarif untuk membentuk jejaring sosial tersebut. Tercatat koprol, salingsapa.com, akudia.com, temanku.net, indoface,digli dll mengisi dunia sosial media khas Indonesia, namun sepertinya sambutan masyrakat kurang meriah.

Kondisi ini bukan berarti tak ada harapan namun diperlukan sebuah gerakan untuk lebih mencintai produk Indonesia dalam segala bidang termasuk sosial media yang asli Indonesia, dengan keinovatifannya bukan tak mungkin jejaring asli sosial media Indonesia capai satu milyar pengguna.

Gabung dengan gerakan cinta produk Indonesia dengan follow twiiter kami : @minesiastore 

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...