panser Badak, detik.com |
Perkembangan dunia persenjaan dengan latar belakang produksi dalam
negeri sungguh mengesankan, setelah AK47 yang memukau di lomba tingkat tentara
nasional seAsia pasifik, kini Anoa atau panser buatan PT Pindad yang memang
kerap kali membantu tentara perdamaian dari Indonesia ketika bertugas dalam
misi PBB mulai berevolusi menjadi lebih gahar, ya panser Anoa berevolusi menjadi panser Badak.
Keberhasilan membuat industri pertahanan nasional kembali
menggeliat. 19 Munisi yang ditembakkan dari meriam Panser Badak berhasil
dengan baik, dengan begitu panser jenis baru ini bisa melanjutkan ke tahap
produksi massal, Pemerintah pun langsung memesan 50 panser Badak dari
PT Pindad. Kendaraan militer jenis baru buatan produsen alutsista pelat merah
itu dibeli untuk menambah daya gempur TNI
Spesifikasi
Panser yang membawa Cannon 90 mm yang merupakan buatan
anak-anak bangsa ini telah melalui lima tahap pengujian. Seluruh amunisi yang
ditembakkan berhasil mengenai sasaran berukuran 4x4 dengan jarak kurang lebih
satu kilometer dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan
penembakan. Setelah uji tembak, beberapa mata pengujian lain seperti uji
laboratorium dan uji jelajah eksternal akan dilaksanakan bersama Dislitbang AD
Panser ini memuat tiga orang kru, termasuk sopir.
Sesuai namanya, panser ini dipakai untuk bertahan maupun penyerangan. Dengan
Meriam yang berjalan di atas delapan roda besar, Badak yang punya panjang 6
meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 2,9 meter, bisa menjangkau
medan yang sulit dicapai kendaraan tempur
berat, seperti tank.
Jarak tembak Panser yang memiliki berat 14 ton ini mencapai 3
hingga 5 kilometer. Badak yang memiliki 6 transmisi otomatis ini, bisa berlari
hingga 90 kilometer. Panser ini sudah diuji tembak oleh TNI dan lulus. Dalam
ujian itu, Badak dinilai memiliki kualitas lebih mentereng ketimbang panser
Tarantula produksi Korea Selatan. Panser Tarantula merupakan kendaraan tempur
yang memiliki jenis sama dengan Badak.
Unggul Dari Tarantula buatan Korea
Kadep komunikasi PT
Pindad Sena Maulana
menyatakan panser badak lebih unggul dari
panser tarantula buatan Korea Selatan. Ada dua keunggulan yang dimiliki panser
buatan anak bangsa ini, yakni manuver dan harga yang jauh lebih murah.
Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan untuk mendukung laku kendaraan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower.
Meski berbadan besar dan dilengkapi persenjataan berat, panser ini mampu mencapai kecepatan puncak hingga 90 kilometer per jam. Tak hanya memiliki kecepatan puncak yang cukup cepat, Badak diakui memiliki kemampuan manuver yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Panser Tarantula buatan Korea Selatan
Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan untuk mendukung laku kendaraan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower.
Meski berbadan besar dan dilengkapi persenjataan berat, panser ini mampu mencapai kecepatan puncak hingga 90 kilometer per jam. Tak hanya memiliki kecepatan puncak yang cukup cepat, Badak diakui memiliki kemampuan manuver yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Panser Tarantula buatan Korea Selatan
Sistem transmisi dari Badak sendiri menggunakan transmisi
otomatis 6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan
tinggi 2,9 meter, Badak memiliki kemampuan jelajah yang cukup luas sekitar 600
kilometer.
Untuk urusan kenyamanan dan kemampuan menghadapi medan yang ekstrem, PT Pindad menyematkan Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
Untuk urusan kenyamanan dan kemampuan menghadapi medan yang ekstrem, PT Pindad menyematkan Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
yuk dukung inovasi anak bangsa lainnya
No comments:
Post a Comment