Dermaga Kapal Selam (foto by detik.com) |
Laut merupakan saran
penghubung terbesar di negara ini, 2/3 wilayahnya praktis terhubung
dengan laut yang meyebabkan laut menjadi 'jembatan' alami dinegeri
ini, menghubungkan 17000 pulau dinusantara jelas peran laut sangatlah
vital. Untuk menjaga laut diperlukan angkatan laut baik dari sisi
jumlahnya maupun sarananya, diperlukan alutsista yang memadai dan
termodernisasi untuk mempertahankan luas wilayah laut Indonesia yang
merupakan negara kepulauan.
Indonesia saat ini
tengah mengembangkan segala jenis alutsista dilautan seperti kapal
perang dengan segala jenisnya hingga kapal selam yang berada dibawah
laut. Dan untuk kapal selam Indonesia tengah menunggu kapal selam
terbaru dari Korea Selatan.
Yang terpenting dari
kapal selam Indonesia yang akan berjumlah 3 tersebut adalah bagaimana meyediakan
dermaga yang tentunya mempunyai spesifikasi khusus. Salah satu target
pembangunan adalah dermaga di Watusampu, Palu Sulawesi Tengah yang
untuk tahap pertama dermaga kapal selam itu menelan biaya lebih dari Rp21 miliar. Watusampu dijadikan pangkalan
kapal selam karena dari sisi topografi kelautan sangat memungkinkan
dengan kedalaman pesisir yang sangat baik.Dermaga tersebut akan
melengkapi dua dermaga kapal selam lainnya di Indonesia yakni di
Komando Armada Barat (Koarmabar) di Jakarta dan Komando Armada Timur
(Koarmatim) di Surabaya. Dermaga di Palu nantinya direncanakan akan
menjadi Komando Armada Tengah (Koarmateng).
Proses pembangunan pangkalan kapal selam Indonesia di teluk Palu tu, saat ini memasuki pembangunan dermaga dan
dok khusus untuk kapal selam sudah memasuki fase akhir pembangunan.
Sehingga diharapkan tidak lama lagi fasilitas pendukung alutsista ini benar-benar siap dioperasikan pada tahun 2017 mendatang. Pada saat rampungnya dermaga tersebut, dua kapal selam
baru yang akan memperkuat TNI AL akan ditempatkan di dermaga
tersebut. Dua kapal selam baru itu akan akan tiba di awal dan di
akhir 2017.
Dalam Rencana
Strategis Minimum Essential Forces (MEF), TNI AL telah direncanakan
penambahan armada kapal selam yang dimiliki. Saat ini TNI AL baru
memiliki dua kapal selam, yaitu KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402.
Dua kapal selam itu sudah tergolong sudah cukup tua dan beroperasi
sejak 1980 silam.
Pemerintah lewat
Kementerian Pertahanan telah menyepakati soal pembelian kapal selam
jenis Changbogo berukuran lebar 6 meter dan panjang 60 meter dengan
sistem transfer of technology (ToT) dari Korea dan satu lagi dari
Rusia jenis Kilo berukuran lebar 6 meter dan panjang 100 meter.
Pengembangan menjadi
pangkalan kapal selam masih membutuhkan waktu karena pangkalan tidak
sekadar menjadi dermaga untuk kapal selam. Berbagai infrastruktur
pendukung juga harus tersedia mulai dari dermaga itu sendiri, sarana
penunjang seperti energi, termasuk asrama bagi personel dan
sebagainya.
ikuti kami ditwitter @minesiastore
ikuti kami di facebook minesiastore
No comments:
Post a Comment