Monday, 3 February 2014

Satu Dekade Facebook, Satu Cerita Dari Indonesia


Mark Zuckerberg meluncurkan "Thefacebook" dari kamar asramanya di Harvard University pada 4 Februari 2004. Situs ini awalnya dirancang untuk menghubungkan mahasiswa. Sejak saat itu, Facebook diperluas untuk mencakup sebagian besar planet ini dengan lebih dari 1,2 miliar orang menggunakan situsnya setiap bulan, menurut angka terbaru perusahaan ini.

Zuckerberg merefleksikan tonggak bersejarah 10 tahun ini di sebuah konferensi industri di Silicon Valley pekan ini. Tak mengherankan, pada awalnya ia tidak pernah membayangkan Facebook menjadi begitu besar atau berpengaruh.

"Sangat mengagumkan untuk mempunyai utilitas dan komunitas ini di sekolah kami," katanya setelah peluncuran versi awal di Open Compute Project Summit. Sejak itu, situs Facebook dan bisnisnya, yang sekarang menjadi perusahaan publik, telah berubah secara dramatis.

Jejaring Sosial Indonesia

Sukses Facebook mengilhami jejaring sosial berikutnya, lahir dengan "gaya" tersendiri jelas Facebook adalah sebuah hadiah untuk dunia. Ibaratnya manusia dibumi seperti dibawa masuk kedalam dunia baru, sosial media. Banyak peristiwa yang mengikuti dibalik keberhasilan facebook yang menghipnotis ribuan orang untuk berlama-lama didepan komputer, ponsel atau perangkat mobile lainnya, melupakan waktu dan juga melupakan sejenak masalah. Facebook menjadi candu baru manusia.

Facebook lebih inovatif dari pendahulunya friendster yang tamat dan berganti wajah menjadi portal game. Facebook sukses melewati masa-masa kebosanan yang menghinggapi para pecandu media sosial. Dengan terobosannya facebook mampu bertahan dan terus menerus melahirkan para pegguna baru hingga 1 milyar lebih.

Lantas bagaimana jejaring sosial Indonesia, inovasi teknologi sosial media juga menyambangi Indonesia beberapa anak muda lahir dengan jurus-jurus coding inovarif untuk membentuk jejaring sosial tersebut. Tercatat koprol, salingsapa.com, akudia.com, temanku.net, indoface,digli dll mengisi dunia sosial media khas Indonesia, namun sepertinya sambutan masyrakat kurang meriah.

Kondisi ini bukan berarti tak ada harapan namun diperlukan sebuah gerakan untuk lebih mencintai produk Indonesia dalam segala bidang termasuk sosial media yang asli Indonesia, dengan keinovatifannya bukan tak mungkin jejaring asli sosial media Indonesia capai satu milyar pengguna.

Gabung dengan gerakan cinta produk Indonesia dengan follow twiiter kami : @minesiastore 

No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...