Saturday 21 June 2014

Sorgum: Agar Sampai Kiamat Indonesia Tak Impor Gandum


Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mampu mengembangkan dan memproduksi produk nuklir kesehatan dengan pengayaan uranium tingkat rendah. Produk yang dihasilkan adalah radioisotop. Produk ini biasa digunakan untuk radioterapi menyembuhkan penyakit seperti kanker. Radioisotop yang diproduksi PT Batan Tekno (Persero) sekarang PT INUKI (Industri Nuklir Indonesia) ini sudah diekspor ke Malaysia, Filiphina, Vietnam, Bangladesh hingga Tiongkok.

"Kita harus bangga. Kita satu-satunya produksi radioisotop di Asia. Kita ekspor ke Vietnam, Bangladesh, Tiongkok, Malaysia, Filiphina. Ini untuk keperlukan kesehatan seperti menyembuhkan kanker, penyempitan pembuluh darah," Kata Direktur Utama PT INUKI Yudiutomo Imardjoko pada acara Indonesia Green Infrastructure Summit 2014 di Pacific Place, Jakarta. 

Radioisotop produksi BUMN bidang nuklir ini juga diakui kehebatannya oleh lembaga dunia. Radioisotop ini merupakan produk nuklir dengan pengayaan uranium paling rendah untuk keperluan kesehatan. Indonesia satu-satunya negara yang pakai tingkat uranium pengayaan tingkat rendah. Tahun lalu PT INUKI menangkan the best di dunia yang pakai pengayaan uranium tingkat rendah. 

Meski berjaya di luar negeri, radioisotop buatan PT INUKI kurang memperoleh tempat khusus di dalam negeri. Baru 16 rumah sakit tanah air yang memakai radioisotop buatan Indonesia ini. Padahal di luar negeri produk radioisotop Indonesia sangat diburu dan diakui keandalannya. Dukungan pemerintah juga rendah. Baru 16 Rumah Sakit di Indonesia yang pakai produk ini. Kalau di luar negeri banyak yang pakai.

Sorgum

 Selain untuk bidang kesehatan, radioisotop nuklir digunakan untuk pengembangan Sorgum. Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman yang saat sedang dikembangkan dengan fase nulkir didalamnya, Sorgum yang sejenis dengan gandum juga mempunyai pengaruh positif meredam impor gandum. Tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber panganpakan ternak dan bahan baku industri ini merupakan bahan pangan ke-5, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandumjagungpadi, dan jelai.

Tanaman serelia ini potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan Sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tingg, perlu input lebih sedikit dan tahan lama terhadap hama dan penyakit dibanding tanaman pangan lainnya. Dibanyak negara biji Sorgum digunakan sebagai bahan pangan, untuk itulah PT INUKI melalui Kementrian BUMN mencoba untuk mengembangkan diwilayah Nusa Tenggara agar memanfaatkan lahan yang tidak produktif tersebut.   Penelitian dan perbaikan varietas Sorgum melalui pemulia dengan teknik mutasi telah dilakukan. Diharapkan proses ini dapat memperbaiki sifat agronomi dan kualitas produk itu sendiri. Sehingga proses penggantian dan transisi pemakaian Gandum dapat dialihkan ke Sorgum. 

Sampai kiamat kita harus berani memerangi impor yang menghabiskan kultur agraris  bangsa Indonesia. Follow @minesiastore

No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...