Sunday 23 June 2013

Tropikalitas Indonesia Akan "Invasi" China

Terkadang kita iri dengan negara yang memiliki 4 musim, dengan salju yang menjadi primadona dan anak-anak yang berlari ditengah salju semua seperti terlihat indah, bermain bola salju seperti yang terlihat difilm-film Hollywood menjadi angan dibenak setiap anak yang tak kebagian musim salju. Bagi negara dikhatulistiwa seperti Indonesia yang sebagian warganya bermandikan matahari sepanjang tahun, Matahri sepanjang tahun pun menjadi sebagai anugerahi untuk menghadirkan musim panas dan hujan saja yang terbagi dua dalam setahun. Simpel, namun tropis masih menyimpan satu hal yang tak dimiliki negara dengan 4 musim yaitu matahari yang bersinar sepanjang tahun.

Ya, negara-negara 4 musim mempunyai waktu yang tak selama untuk mendapat sinar matahari sepanjang tahun, sebuah berkah? tentu saja, matahari sebagai sumber energi mampu memberikan kehidupan bagi jutaan biota untuk melanjutkan fase hidup mereka, berkembang biak, bersimbiosis dan melanjutkan fase adaptasi lingkungan.

Impor Buah

Tuhan menciptakan sisi-sisi keadilan disetiap bagian dalam penciptaannya, termasuk musim, jika negara yang memiliki 4 musim seperti China contohnya mampu memproduksi buah non tropis yang memang tumbuh dinegara beriklim sejuk seperti pir, anggur, apel dst sehingga China yang sedang melengkapi diri menjadi negara super power berikutnya di dunia memegang peranan penting dalam ekspor buah non tropis tersebut diseluruh dunia. Tapi bagaimana jika China dengan 4 musim mampu memproduksi buah tropis dengan jumlah masif dan produk buah tropis China ternyata diekspor ke negara tropis terbesar didunia, Indonesia. Ironis.

Melihat kenyataan bahwa Indonesia hanya menjadi pasar dari berbagai macam produk buah baik tropis maupun non tropis, kita tak perlu bertanya bagaimana China menanam buah tropis di negaranya yang justru bukan negara tropis, sampai dibatas ini kita seperti kehilangan keadilan akal sehat bagaimana China benar-benar menjadi raksasa dunia terutama untuk ekspor buah.

Tak perlu melelahkan diri bersaing secara frontal dan ekstrim dengan China, karena akan terlihat seperti tindakan bunuh diri, tak perlu dengan gerakan boikot atau larangan, kita harus bersaing secara sehat karena setiap negara  mendapat pengawasan dari WTO organisasi perdagangan dunia, sebaliknya kita siapkan serangan balik yang tepat.

Menangkal Impor Buah China

Tak perlu lama-lama bagi bangsa ini untuk terus dicekoki impor buah China, karena diam-diam BUMN sedang melakukan penanaman besar-besaran buah tropis, tak perlu semua jenis buah tropis, fokus ke tiga jenis buah yaitu durian, manggis dan pisang. Berkah tanah yang luas yang dimiliki oleh negara ini dan BUMN perkebunan menjadi pelengkap untuk segera rancang kekuatan serangan balik.

Masing-masing dari ketiga jenis buah tersebut disiapkan lahan 3000 ha per buah belum lagi kerjasama dengn IPB sebagai bagian untuk meningkatkan riset dan keunggulan varietas dari buah tersebut. Dengan para pakar yang memang ahli buah maka tak lama lagi kita akan melihat TV China menyorot box kayu yang berisi buah yang bertuliskan from Indonesia.




No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...