Sunday 4 May 2014

2,2 Triliun Untuk Perisai Udara Indonesia

Perisai Udara Oerlikon Skyshield Indonesia

Kabar gembira datang dari Kementrian Pertahanan, karena bukan hanya mendapat kue APBN terbesar dari semua kementrian yang mencapai 80 T, hal ini membuat Kementrian Pertahanan menggeliat untuk melengkapi Alusista, tercatat pesawat tempur, tank dan helikopter dengna spesifikasi militer masuk daftar belanja Kementrian Pertahanan. 

Kini dalam daftar belanja Kementerian Pertahanan tak hanya membeli pesawat tempur untuk memperkuat pertahanan dirgantara Indonesia. Kementerian mengaku telah memesan perisai udara dari pabrik Rheinmetall Air Defence di Swiss. Alat utama sistem persenjataan bernama Oerlikon Skyshield itu berbentuk meriam yang terintegrasi dengan radar pangkalan udara.

Perisai Udara 

Enam unit meriam perisai udara itu dipesan Kementerian Pertahanan dengan harga US$ 202 juta. Namun, TNI AU mesti menunggu cukup lama sebelum menggunakan alutsista baru ini. Pasalnya, Oerlikon Skyshield baru bisa dikirim dari Swiss pada 2015. Bertahap. Pertama, empat unit tiba tahun 2015, dua unit lagi tiba tahun 2017.

Oerlikon Skyshield menggunakan meriam kembar berukuran amunisi 35 milimeter dan rudal anti-serangan udara jarak pendek. Kemampuan meriam memuntahkan 1.000 peluru dalam satu menit dianggap efektif menghancurkan ancaman pesawat tempur dan rudal musuh.

Kemampuan Oerlikon Skyshield semakin mumpuni jika menggunakan amunisi khusus buatan Rheinmetall bernama Advanced Hit Efficiency and Destruction (AHEAD). Jika ditembakkan, peluru ini mampu menyebar membentuk perisai, sehingga presisi tepat sasaran mencapai lebih dari 90 persen.

Yuk dukung gerakan cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...