Friday, 31 January 2014

Garuda Indonesia Mejeng Di Seragam Latihan Liverpool



Garuda Indonesia Airlines yang dulu selalu rugi mungkin sebelas dua belas dengan Merpati, namun sejak perubahan dalam tim manajemen, Garuda Indonesia membaik disegala sisi di tingkat nasional, bahkan kini Garuda Indonesia ingin meningkat menjadi "Airline kelas dunia". Dimulai dengan memperbaiki layanan, Garuda sudah mengantungi beberapa penghargaan kelas dunianya. Hal ini akan meningkatkan citra positif Garuda Indonesia.

Sejalan dengan misi Garuda untuk menjadi “Global Player” dan “Global Brand”, pada hari ini, Senin (27/1/2014) Garuda dan Liverpool FC memperkuat kerjasama komersial yang telah berjalan di antara keduanya sejak tahun 2012 lalu dengan melaksanakan “New Parnership Launching” di Liverpool, Inggris. Peningkatan dan pengembangan kerjasama tersebut diimplementasikan melalui pemasangan logo Garuda Indonesia di training kit resmi Liverpool FC.

Pelaksanaan kegiatan “New Partnership Launching” tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, Direktur Pemasaran & Penjualan Garuda, Erik Meijer, Managing Director Liverpool FC, Ian Ayre, Director of International Business Development Liverpool FC, Jonathan Kane, Chief Commercial Officer Liverpool FC, Billy Hogan, Manager Liverpool FC, Brendan Rodgers dan disaksikan oleh Wakil Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Harry Richard James Kandou.

Melalui peningkatan dan pengembangan kerjasama tersebut, pada musim 2014/2015 hingga musim 2015/2016 mendatang, Garuda akan menjadi sponsor resmi pertama untuk “training kit” yang digunakan oleh Liverpool FC.

Selain menjadi sponsor resmi untuk “training kit” Liverpool FC, pengembangan kerjasama tersebut juga dilakukan dengan meningkatkan durasi tayang brand/logo Garuda pada “Light Emitting Diode (LED)” di sisi lapangan stadion Anfield pada setiap pertandingan yang dilaksanakan Liverpool FC sepanjang musim 2014/2015 hingga musim 2015/2016, yang ditayangkan oleh seluruh stasiun televisi dunia, dari sebelumnya sepanjang 6 menit menjadi 8 menit per pertandingan.

Sebelumnya, pada bulan Juli 2013 lalu, Garuda juga telah menjadi bagian dari kegiatan “Liverpool FC Pre Season Tour 2013” yang sukses dilaksanakan di tiga kota Asia dan Australia, yaitu Jakarta (Indonesia), Melbourne (Australia), dan Bangkok (Thailand), dengan menjadi “Official Global Airline Partner of Liverpool FC”.

“Tahun lalu Garuda telah menerbangkan Liverpool FC selama Pre Season Tour 2013 di tiga negara. Pada tour tersebut kami melihat begitu banyak fans yang antusias menyaksikan mereka, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Thailand dan di Australia. Kami yakin kerjasama dengan Liverpool FC dapat membawa Garuda Indonesia semakin dikenal dunia,” ungkap Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.

Yuk gabung dengan gerakan cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

Tuesday, 28 January 2014

Pendeteksi longsor Indonesia Mendunia



Indonesia negeri yang terletak didua benua dan dua samudera, sebuah anugerah namun dibalik keanugerahan itu. Indonesia rawan dengan potensi bencana yaitu pergesaran lempeng bumi. Pergeseran ini menyebabkan timbulnya berbagai macam gunung berapi. Dan dapat dipastikan gempa menjadi bagian dari aneka ragam gunung api. Srtuktur tanah yang labil dapat juga menjadi sebuah petaka yaotu longsor. Semakin susah jadinya unutk mendiami ibu pertiwi, namun sebagai bagian dari usaha untuk bertahan seorang anak bangsa berhasil melahirkan karya inovasi alat deteksi dini longsor yang semakin mendapat pengakuan dari dalam dan luar negeri setelah berhasil memberi peringatan pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor. Seperti kejadian di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada November 2007, sirene alat ini berbunyi sekitar empat jam sebelum bencana longsor merusak beberapa rumah.

“Kala itu, alat ini berhasil menyelamatkan 30 penghuni rumah. Di daerah itu, alat tersebut dipasang untuk memantau regangan tanah maksimal 5 cm sehingga ketika hujan lebat datang dan retakan tanah melebar sejauh 5 cm, sirene pun berbunyi. Warga penghuni rumah sontak menyelamatkan diri sebelum longsor terjadi,” kata Teuku Faisal Fathani ST, MT, PhD, penemu alat pengintai longsor yang diberina nama Gama EWS (early warning system) kepada Majalah Sains Indonesia, di Jakarta, baru-baru ini.

“Setelah longsor, masyarakat berusaha sekuat tenaga untuk menemukan alat tersebut. Masyarakat berhasil menemukannya kembali dan ingin menyimpannya karena alat ini telah menyelamatkan nyawa mereka,” Faisal menuturkan.

Hingga saat ini diakui Faisal alat tersebut sudah mendapatkan lima hak paten dari inovasi pengembangan alat tersebut sejak dibuat 2003. Bahkan sejak 2007, lebih dari 100 unit alat deteksi dini longsor telah dipasang di daerah-daerah rawan longsor di Tanah Air.

Dalam hal penanggulangan dini bencana tersebut, ia bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan kementerian. Kerja sama dijalin, antara lain dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, International Consortium on Landslides (ICL-UNESCO), sejumlah pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan beberapa perusahaan pertambangan dan perminyakan.

Dukung terus produk dalam negeri dengan follow @minesiastore

Saturday, 25 January 2014

Lewati Jakarta, Bojonegoro Pasang Wifi di 1000 titik lokasi publik



Perkembangan teknologi telah membuat internet menjadi bagian penting. Akses untuk memperolehnya pun kini semakin mudah dengan seiring perkembangan zaman. Tempat-tempat umum atau ruamg terbuka bahkanm kini dilengkapi oleh akses internet dan itu didapat secara cuma-cuma. Hal ini juga ingin dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur yang meluncurkan program "Digital Society" dengan membangun akses internet melalui jaringan wifi di 1.000 lokasi untuk menunjang pengembangan Bojonegoro menjadi lumbung energi dan pangan.

"Telkom diminta merealisasikan program akses internet melalui jaringan wifi di 1.000 lokasi paling lambat akhir 2014," kata Humas Telkom Area Jawa Timur, Invone Andayani, sebelum acara peluncuran program Bojonegoro "Digital Society", di Bojonegoro, Sabtu. Ia menjelaskan saat ini akses internet jaringan wifi yang sudah bisa direalisasikan sebanyak 185 lokasi dengan radius 100 meter persegi, di antaranya, di 165 lokasi lembaga pendidikan dan lainnya di lokasi umum.

Ia memberikan gambaran akses internet jaringan wifi yang akan dipasang kemudian, mulai kawasan penghasil salak di Desa Wedi, Kecamatan Kalianyar, agro wisata belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, juga lokasi lainnya yang berkaitan dengan pangan. "Begitu pula lokasi yang berkaitan dengan kawasan industri migas juga akan dipasang jaringan wifi," ucapnya.

Ia mengatakan, pengembangan akses internet jaringan wifi di pelosok pedesaan akan terhambat sumber daya manusia. Namun akan dilakukan pendidikan dan pendampingan kepada masyarakat seperti kepada usaha kecil dan menengah (UKM) agar bisa menguasai jaringan internet, bahkan bisa membuat blog sendiri untuk memasarkan produknya.

"Kita sudah menyiapkan 20 relawan informasi dan teknologi (IT) yang akan melakukan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat." tandasnya.

Berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan wifi di daerah setempat, Ivonne mengaku tidak bisa menyebutkan dengan alasan pengembangan akses internet melalui jaringan wifi merupakan pengembangan jaringan internet secara nasional.

Ya kehadiran Wifi di 1000 lokasi di Bojonegoro akan meningkatkan akses masyarakat keranah internet dan akan menambah informasi yang diterima tentu yang berguna bagi masyarakat.Yuk gabung dengan gerakan cinta mereh putih dengan follow @minesiastore

Monday, 13 January 2014

Mebel dan Kerajinan Indonesia Ingin Rajai Asia Tenggara

Pameran Furnitur gambar oleh harian jogja


Bangsa Indonesia terkenal akan legenda seninya, pahatan dicandi Borobudur mrnjadi bukti shahih, bahwa ketika teknologi terbatas dan daya kreativitas tak membara, nenek moyang bangsa ini sudah memperlihatkan poeradaban yang tinggi, sebuah kebanggan, sebuah identitas. Waktu berlalu dan intelektualias dalam seni tetap bertahan dalam beberapa kelompok masyarakat. Mereka coba mempertahankan bagaimana seni Indonesia menjadi ciri khas bangsa.

Hal ini juga mengilhami Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) yang optimistis industri mebel dan kerajinan nasional untuk mampu merajai kawasan ASEAN dalam kurun lima tahun ke depan. "Kami optimistis dalam lima tahun ke depan ekspor industri ini bisa menjadi barometer di kawasan ASEAN dengan nilai ekspor mencapai USD5 miliar," kata Ketua Umum AMKRI Soenoto dalam jumpa pers, Kemayoran, Jakarta, Sabtu.

Sejauh ini, nilai ekspor produk olahan kayu furnitur asal Indonesia mencapai USD1,7 miliar per tahunnya. Akan tetapi, angka itu masih jauh dibandingkan dengan pencapaian negara satu zona Asia Tenggara seperti Vietnam dan dalam skala Asia Indonesia masih kalah jauh dari China. Vietnam mencatatkan nilai ekspor mencapai USD4 miliar sedangkan China USD25 miliar, sementara total nilai ekspor dunia berada dalam kisaran USD112 miliar.

"Indonesia masih mampu meningkatkan nilai itu dan mengejar pencapaian negara-negara pengekspor terbesar dunia. Salah satunya dengan mengagendakan 13 pameran produk di berbagai negara. Ini belum termasuk pameran di dalam negeri seperti Indonesia International Furniture Expo 2014 pada Maret tahun depan."

"Sebagai negara besar seharusnya Indonesia bisa menjadi pemimpin untuk industri furnitur dan kerajinan di kawasan regional ASEAN," kata dia. Optimisme Soenoto itu didasari oleh ketersediaan bahan baku dalam negeri yang melimpah, sumber daya manusia dalam jumlah yang besar dan semakin kondusifnya iklim investasi nasional.

gabung dengan komunitas cinta Indonesia dengan follow @minesiastore

Wednesday, 1 January 2014

CN 295 PT DI Siap Mengudara Siap Menjadi Raja

pesawat CN 295 gambar by republika.co.id


Bangsa Indonesia dalam sehari-hari dikepung buatan asing, diberbagai lini rumah dan sudut rumah berbagai macam buatan industri dalam negeri memajangkan diri, tv, radio, ac, kulkas, merupakan produksi asing yang 'berbaik hati' dengan investasi di Indonesia. Mereka kembali menjadi raja di era kemerdekaan. Setelah zaman penjajahan, bangsa asing tersebut datang dengan penindasan yang sesuai zaman, sebuah penindasan intelektual. Tanpa kreatifitas dan inovasi, bangsa Indonesia menjadi pekerja bangsa asing yang datang dengan gerbong ekonomi yang dahsyat, kita seperti ditakdirkan untuk tak menjadi 'penguasa' ditanah air sendiri.

Namun demikian, tidak berarti bangsa ini harus pasrah dikelilingi produk-produk asing. Kebangkitan industri nasional mesti terus digelorakan. PT DI contohnya yang berhasil memproduksi pesawat CN 295 yang merupakan hasil kerja sama bareng antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military. Pesawat ini mampu mendarat dilanadasan pacu yang pendek ternyata banyak diminati negara sahabat dan menjadi primadona dikelasnya.

Saat ini sudah lebih dari 125 unit CN 295 dipesan diseluruh dunia dan hampir 100 unit pesawat yang telah dioperasikan diberbagai negara seperti Alzajair, Brazil, Chile, Colombia, Republik Ceko, Mesir, Finlandia, Ghana, Yordania, Kazakhastan, Meksiko, Polandia, Portugal,dan Spanyol.

Pesawat ini menggunakan sistem avionik dan autopilot muktahir dengan daya angkut penumpang terbanyak dikelasnya. Kemampuan CN 295 lepas landas maupun mendarat dilandasan pendek dibuktikan saat uji coba landasan Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari panjang landasan 1200 meter, CN 295 hanya butuh 600 meter untuk melaju dan mengangkat badan pesawat membumbung udara.

Baling-baling membuat tampilannya gagah dan kelihatan garang, menyerupai hidung peluru kendali. Bagi tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), pesawat bersayap 25,8 meter ini secara bertahap akan menggantikan Fokker 27 yang mulai dipensiunkan. Sebagai pesawat sipil, daya angkutnya mencapai 32 penumpang tak kalah nyaman dibanding pesawat komersial terkenal.

Bravo Pt DI, gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore


Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...