Wednesday 1 January 2014

CN 295 PT DI Siap Mengudara Siap Menjadi Raja

pesawat CN 295 gambar by republika.co.id


Bangsa Indonesia dalam sehari-hari dikepung buatan asing, diberbagai lini rumah dan sudut rumah berbagai macam buatan industri dalam negeri memajangkan diri, tv, radio, ac, kulkas, merupakan produksi asing yang 'berbaik hati' dengan investasi di Indonesia. Mereka kembali menjadi raja di era kemerdekaan. Setelah zaman penjajahan, bangsa asing tersebut datang dengan penindasan yang sesuai zaman, sebuah penindasan intelektual. Tanpa kreatifitas dan inovasi, bangsa Indonesia menjadi pekerja bangsa asing yang datang dengan gerbong ekonomi yang dahsyat, kita seperti ditakdirkan untuk tak menjadi 'penguasa' ditanah air sendiri.

Namun demikian, tidak berarti bangsa ini harus pasrah dikelilingi produk-produk asing. Kebangkitan industri nasional mesti terus digelorakan. PT DI contohnya yang berhasil memproduksi pesawat CN 295 yang merupakan hasil kerja sama bareng antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military. Pesawat ini mampu mendarat dilanadasan pacu yang pendek ternyata banyak diminati negara sahabat dan menjadi primadona dikelasnya.

Saat ini sudah lebih dari 125 unit CN 295 dipesan diseluruh dunia dan hampir 100 unit pesawat yang telah dioperasikan diberbagai negara seperti Alzajair, Brazil, Chile, Colombia, Republik Ceko, Mesir, Finlandia, Ghana, Yordania, Kazakhastan, Meksiko, Polandia, Portugal,dan Spanyol.

Pesawat ini menggunakan sistem avionik dan autopilot muktahir dengan daya angkut penumpang terbanyak dikelasnya. Kemampuan CN 295 lepas landas maupun mendarat dilandasan pendek dibuktikan saat uji coba landasan Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari panjang landasan 1200 meter, CN 295 hanya butuh 600 meter untuk melaju dan mengangkat badan pesawat membumbung udara.

Baling-baling membuat tampilannya gagah dan kelihatan garang, menyerupai hidung peluru kendali. Bagi tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), pesawat bersayap 25,8 meter ini secara bertahap akan menggantikan Fokker 27 yang mulai dipensiunkan. Sebagai pesawat sipil, daya angkutnya mencapai 32 penumpang tak kalah nyaman dibanding pesawat komersial terkenal.

Bravo Pt DI, gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore


No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...