Saturday, 6 April 2013

Lion Air, Made In Indonesia Yang Menguasai Langit Asia Tenggara


Anda tak perlu merisaukan perang dagang antara Tony Fernandez dan Rusdi Kirana, yang satu dari Malaysia dengan panji Air Asia yang satu orang Indonesia dengan panji Lion Airnya. Dua-dua bertarung di penerbangan murah, hal yang sempat diejek dimasa lalu karena anda tak mungkin terbang dengan selamat melalui maskapai murah.

Dua-duanya membalikkan hal tersebut, berbekal laba yang tipis dari penjualan tiket karena mereka berdua menjual tiket super murah, mereka kini menjadi pemimpin di langit Asia Tenggara, ya baik Air Asia maupun Lion Air memimpin jumlah penumpang terbanyak di Asia Tenggara, namun pertanyaanya siapa yang lebih unggul?.

Air Asia sebelumnya menaklukkan AirBus dalam penandatangan kontrak 200 pesawat senilai 18,2 Milyar dolar. Tapi hanya beberapa bulan berselang Lion Air menaklukkan jumlah pesanan peswat terbanyak dengan dua gembong manufaktur pesawat dunia, Boeing dan AirBus, Boeing dengan 200 pesawat dan Airbus dengan 234 pesawat, Air Asia kalah telak.

Jika Air Asia membeli pesawat dengan menaklukkan perdana menteri Inggris dalam penandatangan kontrak maka Lion Air menaklukkan dua pemimpin negara besar, Presiden USA Barrack Obama dan Presiden Perancis Francois Hollande dalam penandatangan kontrak bersejarah. Luar Biasa.

434 pesawat Lion Air dalam kurun waktu 2 tahun membuat Lion Air masuk dalam 10 besar maskapai penerbangan dengan jumlah armada terbanyak didunia. Hal ini hanya berlangsung kurang dari 15 tahun berdirinya Lion Air, sebuah fase fantastis yang diperoleh maskapai penerbangan.

Air Asia membuka cabang di Indonesia, Lion juga tak mau kalah dengan membuat maskapai penerbangan murah di Malysia melalui Malindo Air. Maskapai penerbangan ini dibuat melalui kerja sama dengan NADI Malysia dengan komposisi saham 51 : 49, Lion Air juga akan terbang di Thailand dan Vietnam, langkah baik untuk menguasai Asia Tenggara.

Dengan jumlah penumpang yang mencapai 30 juta penumpang, bukanlah hal yang sulit untuk Lion Air menatap masa depan yang cerah, walaupun sempat dicemaskan melalui pailit Batavia Air, Lion Air tetap yakin berjaya karena pengelolaan manajemen mereka yang baik.

Ya, Malaysia pelan namun pasti menunjukkan ekspansi dari kejayaan ekonomi mereka, namun Indonesia tak mau kalah, melalui Lion Air Indonesia siap 'menyerang' balik dengan kejayaan ekonomi Indonesia.

Kami sedang melakukan gerakan mendukung produk nasional, dukung kami dengan follow: @minesiastore

No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...