Thursday, 15 August 2013

ISRA, Radar Indonesia Penjaga Harga Diri Bangsa



Laut Indonesia membentang lebih dari 2/3 wilayah Indonesia, dengan kenyataan ini Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Laut pun menjadi jembatan penghubung untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau yang lainnya. Dengan laut yang didalamnya terdapak minyak, ikan dan hasil laut lainnya akan menambah label negara 'kaya' pada Indonesia.

Laut Indonesia yang begitu luas membuat banyak tindakan untuk memasuki perairan Indonesia secara tak resmi, kondisi pengawasan Indonesia disektor laut yang belum maksimal menjadikan para penerobos makin menjadi-jadi dan merajalela, bolak balik kapal nelayan asing masuk dan mengambil hasil laut perikanan Indonesia tanpa izin membuktikan kelemahan dalam pengawasan pihak berwenang. Patroli kapal pengawas pun sering kali kewalahan menghadapi pencurian tersebut.

Radar Indonesia

 Tak perlu terus menerus kalah dengan kondisi, LIPI akhirnya melucurkan radar Indonesia di selat sunda, stasiun uji radar tersebut digunakan untuk memantau arus lalu lintas kapal laut diselat sunda. ISRA (Indonesia Sea Radar) adalah radar buatan pusat elektronik dan telekomunikasi Lipi yang diluncurkan tahun 2009. Fungsi radar ini sebagai pemantau kapal nelayan asing yang secara ilegal masuk melalui pintu diselat Malaka. Selain itu radar ini bisa dijadikan panduan oleh syah bandar untuk mengatur lalu lintas di pelabuhan. 


ISRA menggunakan teknoli terbaru dibidang radar, FM-CW (Frekuency Modulated Continious Wave) yang ukuran dan konsumsi dayanya kecil. Frekuensi kerja ISRA adalah pada pita X-band, menggunakan dua antena pemancar dan penerima yang bekerja bersamaan dan berbentuk modular serta mempunyai daya pancar maksimum 2 wattdengan penguatan antena 30 db. Keunggulan lain radar ISRA adalah termasuk dalam quite radar (Low Probably of Intercept) yang tidak menggangu sistem radar lain disekitarnya dan tak terdeteksi radar militer.

Radar ini juga memiliki sistem ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) yang ditetapkan oleh organisasi maritim internasional (IMO) serta terintregrasi dalam jaringan radar untuk memperluas daerah liputan. Semoga pengamanan laut Indonesia menjadi maksimal.

Dukung gerakan bangga Indonesia dengan follow @minesiastore

No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...