Friday, 9 August 2013

SBY Dimata-matai, Satelit Made In Indonesia Dinanti



Indonesia, negeri zamrud khatulistiwa, simbol kemakmuran terpapar lewat kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memang melimpah, tapi daya kelola yang permisif telah menjadi bumerang akan kekayaan sumber daya alam. Negera tidak menjadi maju akan karunia sumber daya alam dan manusia yang melimpah, implementasi dari nilai-nilai luhur pancasila cuma sebatas kerja kertas semata, pembangunan jalan ditempat dan bangsa tak tinggal landas.

Kisah tentang kekayaan alam bangsa sudah lama menjadi isu didunia, para negara elit coba mengambil alih untuk menguasai kekayaan sumber daya alam tersebut. Bisa melalui cara formal atau sedikit kasar, kalau formal melalui kerjasama tapi bagaimana cara mengetahui letak dan lokasi sumber daya alam, jawabnya sederhana spionase, mata-mata.

Kegiatan spionase terkini dilakukan oleh intelijen AS dan Inggris kepada Indonesia, uniknya kegiatan ini dimanfaatkan oleh sekutu terbaik mereka Australia, ya menurut harian The Age, Australia memanfaatkan laporan intelijen tersebut untuk keuntungan kursi dewan PBB dan tentunya kekayaan sumber daya alam yang selalu menjadi magnet sejak zaman pra kemerdekaan.

Satelit Made In Indonesia


Cara yang dilakukan penyadapan adalah melalui pengoperasian pemecah komunikasi intelijen melalui layanan blackberry dan alat komunikasi lainnya, melihat hal ini muncul wacana untuk memperketat keamanan dalam dunia teknologi informasi di Indonesia, selain itu wacana mengembangkan satelit made in Indonesia mencuat karena tak ada jaminan satelit buatan luar negeri bebas dari tindakan penyadapan.


Sebelum membangun satelit teknologi setingkat satelit komunikasi domestik, diam-diam LAPAN telah pelan-pelan mengembangkan satelit mikro seberat 70 kg guna keperluan seperti kebakaran hutan, gunung meletus dan banjir. Satelit juga mampu memotret hingga radius 3,5 x 3,5 km.

Rencananya satelit A2 ini akan diluncurkan awal tahun 2014 dan akan mengganti sebelumnya A1 yang diluncurkan tahun 2007 yang lalu. Semoga ide-ide yang lebih besar berkembang dari LAPAN.

Dukung produk Indonesia dengan follow twitter kami: @minesiastore

No comments:

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...