Thursday 19 September 2013

Trafo 500 kv Made In Bogor Awal Revolusi Industri Ala Indonesia

Ilustrasi Trafo Listrik

Dahulu kala keterbatasan orang dalam menghasilkan produk membuat inovasi manusia tanpa batas yang diawali dengan sebuah sejarah bernama Revolusi Industri. Melalui sebuah mesin uap, James Watt, wajah Eropa menjadi berubah karena dengan mesin uap, lokomotif sebagai alat yang lebih besar bisa diciptakan, Eropa memimpin dunia melalui aneka alat dan rekayasa teknologinya.

Melalui revolusi industri ini wajah Eropa berubah dan berevolusi menjadi penjajah. Mereka menyeberang dan melintasi samudera untuk membawa cerita kejayaan Romawi. Selain itu mereka juga membawa cerita rohani kehidupan dinegara asal dan tentunya alasan mereka untuk bertambah kaya melalui penemuan “dunia” yang baru. Walaupun ada pihak-pihak yang dirugikan naumn itulah penjajahan oleh kalangan benua biru. Revolusi Industri Indonesia Ratusan waktu berselang, di Indonesia telah terjadi revolusi.

Revolusi ini diawali oleh cerita Dahlan Iskan yang ia muat dalam blog pribadinya. Di blognya Dahlan menjelaskan bahwa hal yang begitu sulit tak mampu menjadi halangan. Trafo 500 kv akan menjadi awal dari revolusi Industri ala Indonesia ini. “Belum banyak negara yang mampu membuat alat jenis ini” tulis Dahlan Iskan dalam blog pribadinya tersebut. Bahkan untuk kawasan seperti ASEAN, Indonesia adalah perintis untuk teknologi kelistrikan tersebut. Sekarang Indonesia bisa segera masuk peta dunia yang memiliki prestasi dalam teknologi kelistrikan. Memang bukan BUMN yang mengerjakan, tapi cukup bangga karena bangsa Indonesia yang membuatnya.

Adalah PT. CG Power Bogor yang melahirkan trafo 500 kv made in Indonesia, produk Indonesia. Harga trafo ini mencapai 40 miliar, bahkan sebelumnya bisa mencapai 120 Miliar. Kenapa bisa turun begitu drastis? Ya , Dahlan beserta dirut PLN merubah secara sistematis sistem tender yang membuat mahal. Ya, mengubah syarat tender menjadi harus produk Indonesia adalah hal yang terbaik untuk meningkatkan pemakaian produk indonesia. Dahlan Iskan menjelaskan, bahwa bangsa Indonesia tidaklah bodoh tapi sogok-menyogoklah yang sering membuat orang-orang pandai menjadi bodoh.

Lemahnya pembelaan terhadap produksi nasional sering kali bukan karena kebijakan yang salah tapi lebih karena “kebodohan-kebodohan” mendadak seperti itu. Bangsa ini seperti lupa bagaimana untuk menjadi besar.

yuk gabung dengan komunitas cinta produk Indonesia dengan follow @minesiastore

2 comments:

noval wijaya said...

Ini baru orang indonesia sejati. Bisa membuat bangsanya bangga.

Siapa lagi yang bakal mengharumkan bangsa indonesia ini.

Maju terus kreativitas bangsa


www.nusapalapa.com

Tempatnya Juragan Kumpul

Made In Indonesia said...

ok trim's

Bendung Raknamo Yang Tak Sekedar Kado

Bendungan Raknamo (Detik.com) Selasa 9 Januari 2018menjadi hari spesial bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, karena selain kunjungan p...